CITA CITA YANG BERUBA-UBAH

Terbaru496 Dilihat

NAMA : NURUL  AISYAH

KELAS : 1A

NIM : 21038

MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN

CITA-CITAKU BERUBAH-UBAH

Cita-cita merupakan impian seseorang. Setiap orang mempunyai cita-cita. Cita-cita bermaksud keinginan untuk mencapai sesuatu perkara apabila sudah dewasa. Setiap orang mempunyai cita-cita tersendiri, termasuk saya.

Saya awalnya ingin menjadi seorang Psikolog, karena seorang Psikolog mampu mempelajari pola pikir manusia yang secara langsung menghasilkan perilaku yang nampak dalam kehidupan sosialnya. Dan juga untuk sebagai seorang Psikolog saya ingin mengedukasikan kepada masyarakat sekitar bahwa pentingnya kita untuk menjaga kesehatan mental, karena kesehatan mental masih merupakan hal yang tabu untuk masyarakat dan masih banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan mental manusia. Dan banyak beberapa orang mengatakan bahwa seseorang yang mengidap gangguan mental disebut orang gila, padahal gangguan mental sendiri muncul dari beberapa faktor. Saya juga ingin membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu permasalahannya baik dari permasalahan kecil maupun permasalahan yang sangat besar, permasalahan dari luar maupun permasalahan dari dalam. Contohnya seperti permasalahan kekerasan seksual kepada perempuan dalam suatu hubungan yang dinamakan ‘pacaran”. Namun cita-cita saya ingin menjadi Psikolog harus gagal, karena saya tidak lolos SNMPTN. Awalnya saya sangat kecewa karena cita-cita saya yang sangat saya inginkan gugur begitu saja. Namun saya tidak menyerah begitu saja.

Akhirnya dari kegagalan saya yang kemarin, saya bangkit dan mulai mencari kesempatan baru. Pada kesempatan yang baru ini, orang tua saya menyarankan saya untuk mengambil kuliah kedinasan, POLSTATIS. Akhirnya tidak butuh waktu yang lama, saya mencari informasi tentang sekolah kedinasan POLSTATIS dan mendaftar sekolah kedinasan tersebut.Dengan keterbatasan waktu tes, saya hanya mempunyai waktu hanya 2 bulan untuk mempelajari soal-soal tes SKD yang nantinya akan diuji pada waktunya. Saya akhirnya berani mencoba untuk mengambil kuliah kedinasan ini, karena yang pertama dari awal masuk sampai pada saatnya nanti lulus, semua biaya perkuliaan ditanggung negara, dan ketika nantinya menjadi seorang statistik apa yang diolah itu adalah sebuah data kumpulan dari informasi-informasi yang mungkin dianggap sampah atau informasi-informasi rahasia oleh sebagian orang. Namun keinginan saya yang ini pun harus gagal lagi, karena nilai saya kurang tinggi saat perengkingan, karena kedinasan mempunyai sistem gugur untuk melanjutkan tes selanjutnya. Saya merasakan rasa kecewa lagi, namun saya intropeksi diri, mungkin karena kurangnya persiapan yang kurang matang juga.

Saya pun tidak menyerah , saya bangkit lagi dari kegagalan. Lalu saya mulai membuat curiculum vitae atau yang disebut sebagai cv, saya mulai melamar pekerjaan untuk lulusan SMA sebagai pengalaman sambil menunggu tahun depan untuk mengikuti tes kedinasan kembali. Namun saya tidak pernah mendapat panggilan interview dari semua perusahaan yang saya lamar. Rasa emosi saya seperti marah, sedih, kecewa muncul semua, saya merasa sebagai anak yang gagal dan tidak berguna untuk orang tua saya, keadaan itu membuat saya drop, rasa cemas terus menerus menghantui saya dan saya tidak dapat tertidur.

Akhirnya terbesit dari pikiran saya, untuk mencoba mendaftar sebagai seorang perawat, lalu saya menanyakan kakak kelas SMA saya yang juga kuliah perawat. Setelah saya sudah mencari semua informasi, lalu saya bilang ke kedua orang tua bahwa saya ingin mendaftar sebagai perawat saja. Namun awalnya orang tua saya tidak setuju, namun saya tetap meyakinkan mereka bahwa saya ingin menjadi seorang perawat, saya ingin mengabdi dan menolong dibidang kemanusiaan dan kesehatan yang dimana awalnya seperti mimpi awal saya untuk menjadi Psikolog, sama-sama mengabdi dibidang kemanusiaan dan kesehatan. Akhirnya saya pun mendaftar di Akper Polri dan dinyatakan lulus tes. Alasan saya selain merawat orang atau pasien yang sakit, saya sebagai seorang calon perawat harus mengedukasi  tentang pentingnya menjaga kesehatan kepada pasien yang sakit. Jika saya setelah lulus tepat waktu nanti bergelar A.Md.Kep, saya ingin melanjutkan sampai S3 , saya sangat termotivasi sekali dengan dosen-dosen Akper Polri, mereka semua orang-orang hebat, semoga suatu saat nanti saya bisa menjadi seperti dosen-dosen Akper Polri.

Tinggalkan Balasan