MENGHORMATI HAK ORANG LAIN DALAM BUTIR 4 PANCASILA SILA KE-5

Terbaru182 Dilihat

Nama : Nurul Aisyah
Kelas : 1A
Nim : 21038

MENGHORMATI HAK ORANG LAIN DALAM BUTIR 4 SILA KE 5

Ada banyak masalah tragedi kemanusiaan yang terjadi pada saat ini seperti manusia membunuh, melecehkan, dan melakukan tindakan kekerasan terhadap sesama.Manusia telah mengalami kemerosotan moral, etika dan agama dengan meninggalkan harkat dan martabatnya yang hakiki. Yang paling mengherankan adalah ternyata ketidakmampuan menghargai orang lain bukan hanya dilakukan kalangan orang tidak terdidik melainkan juga kalangan terdidik.

Setiap orang hendaknya sadar bahwa seorang harus bisa dan mau menerima orang lain apa adanya, dalam arti tidak ada diskriminasi. Setiap orang harus mampu menerima seseorang dengan tidak membedakan suku, agama, bahasa, jenis kelamin dan bangsanya. Penerimaan ini harus dilakukan dengan tulus dan penuh kesadaran. Jika seseorang mampu menerima orang lain apa adanya, orang itu pun akan diterima apa adanya. Kita pun mempunyai hak, dan orang lain pun juga. Gak ada satupun dari kita yang sudi atau rela haknya dirampas orang lain. Sama halnya dengan orang lain, layaknya hukum tabur tuai, apa yang ditabur seseorang , itu juga yang dituai orang tersebut. Karena itu butuh toleransi , butuh kesadaran akan hak diri sendiri atau orang lain tentunya. Karena pemilik hak itu telah menjalankan kewajibannya. Tapi jangan dibalik, menuntut hak tanpa menjalankan kewajiban. Menghormati hak orang lain, sama pentingnya kita yang memperjuangkan hak.

Harus disadari bahwa sesungguhnya tuntutan untuk menghargai orang lain bukan karena penekanannya seseorang itu baik, namun juga harus bisa menghargai seseorang sekalipun tidak baik, karena ialah adalah manusia yang layak dihargai dan dihormati. Kualitas moral yang paling tinggi adalah jika seorang mampu menghargai orang sekalipun jahat. Hal yang penting berikutnya dalam menghargai orang lain adalah setiap orang hendaknya memberi ruang atau jalan bagi orang lain untuk maju dan berkembang, yaitu dengan memfasilitasi dan memotivasi. Hal lain dalam pemahaman menghargai orang lain adalah harus mampu memosisikan atau mendudukkan orang lain sama pentingnya dengan diri sendiri. Manusia itu mudah naik ke level yang lebih tinggi manakala mau menghargai dan menghormati hak orang lain.

Demi terwujudnya dan memantapkan penghargaan terhadap orang lain, seseorang harus memahami juga alasan pentingnya menghargai orang lain. Hal pertama yang harus dipahami sebagai alasan menghargai orang lain adalah semua manusia yang lahir di bumi ini layak dan pantas untuk dihargai, apalagi manusia yang lebih berharga dari segala ciptaan lainya yang ada. Alasan kedua harus menghargai orang lain karena semua sama kedudukannya dan sama posisinya di hadapan Tuhan dan hukum (hal ini sudah diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD 1945) Republik Indonesia). Alasan berikutnya adalah bahwa manusia adalah makhluk yang mulia dan sangat berharga. Setiap manusia harus menyadari bahwa kita adalah makluk yang mulia dan sangat berharga. Alasan terakhir adalah manusia makhluk sosial, yang artinya setiap orang tidak bisa hidup sendiri. Manusia saling membutuhkan, saling mencukupkan, dan saling melengkapi. Jadi, gak mungkin kita bisa dihormati tanpa mau menghormati. Gak mungkin bisa dihargai tanpa mau menghargai. Gak mungkin bisa dipahami tanpa mau memahami. Hidup ini sederhana, lakukan saja yang baik-baik.

Untuk makin menghargai orang lain, seorang juga harus memahami tujuan menghargai orang lain, yaitu sebagai berikut.Tujuan menghargai orang lain yang pertama adalah untuk kemuliaan Tuhan. Tujuan berikutnya adalah menciptakan kedamaian. Tujuan ketiga dari pelaksanaan penghargaan terhadap orang lain adalah untuk menciptakan kebahagiaan dan kemajuan bersama, bahwa di mana ada kedamaian di situ ada kebahagiaan dan di situ juga akan terjadi m

Setiap orang adalah ciptaan Tuhan, maka sudah barang tentu setiap orang juga memiliki kasih/cinta yaitu kasih yang Tuhan taruh di dalam diri setiap manusia. Itulah sebabnya setiap orang selalu mau dicintai dan mencintai. Setiap orang yang beragama pasti mengakui bahwa ada perintah dalam agama masing-masing untuk menghargai/mengasihi orang lain. Setiap orang harus sadar bawa dirinya adalah makhluk sosial yang punya tanggung jawab sosial, baik terhadap lingkungan maupun terhadap sesama. Tanggung jawab sosial terhadap sesama antara lain yaitu melindungi, menghargai, memajukan, dan lain lain. Hal lain yang mendasari seorang harus menghargai orang lain adalah penerimaan dan penghargaan terhadap orang lain.

Hak Asasi Manusia (HAM) juga menjadi dasar seseorang menghargai orang lain, mengingat hak asasi manusia adalah piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh anggota PBB. Oleh karena itu, setiap orang harus menyadari hal ini dengan tulus dan penuh tanggung jawab, bahwa setiap orang berhak untuk mencintai dan dicintai. Hendaknya setiap orang menjunjung tinggi HAM dalam kehidupan sehari-hari. Penegakan HAM adalah kebutuhan dasar manusia di mana pun dia berada. HAM harus menjadi dasar hubungan dengan orang lain.

Menghargai orang lain tidak boleh diskriminatif. Hal ini perlu ditekankan agar penghargaan tidak bersifat sektarian; bukan hanya orang yang baik melainkan juga orang yang jahat, sekalipun dia jahat kepada kita; bukan hanya orang yang tampan dan cantik melainkan juga orang yang jelek atau cacat sekalipun; bukan hanya orang kaya dan pejabat namun juga orang miskin, orang sederhana, orang biasa, orang tidak berpangkat atau tidak bertitel; bukan hanya bangsa, suku tertentu atau etnis tertentu melainkan juga semua bangsa, suku, dan etnis. Kasih Tuhan diberikan kepada setiap orang tanpa membeda-bedakan. Jika Tuhan begitu menyayangi (menghargai) manusia, di mana pun juga sudah seharusnya manusia berlaku demikian. Jadi menghargai orang lain harus tulus, jujur, dan sungguh-sungguh tanpa bersikap dikriminasi. Seseorang harus menghargai orang lain bukan hanya orang yang seagama, melainkan juga kepada semua orang baik yang seagama maupun yang tidak seagama.

Kesimpulannya Menghargai orang lain berarti memperlakukan orang lain secara baik dan benar, baik lewat perkataan maupun perbuatan. Matius 7 ayat 12 (LAI, 2009) mengatakan: “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Menghargai orang lain adalah wujud ketaatan kepada Tuhan. Jadi siapapun yang tidak mampu mengharagai orang lain, sesungguhnya dia adalah pendusta, munafik, dan tidak taat kepada Tuhan, Sang pencipta manusia. Sikap merendahkan, melecehkan, melakukan tindakan kekerasan apalagi pembunuhan sesungguhnya bertentangan dengan hukum, ajaran Tuhan, dan hukum kemanusian. Ketidakmampuan menghargai orang lain sesungguhnya adalah juga melanggar HAM yang melekat pada diri setiap orang yang lahir di bumi. Karena itu, manusia tidak boleh berpangku tangan atau berdiam diri tanpa berbuat apa-apa, manusia harus mulai dari diri sendiri; tidak boleh hanya manis di bibir namun pahit dalam perbuatan. Kata dan perbuatan harus sejalan, “jangan ada dusta di antara kita”, karena sesungguhnya manusia mampu untuk saling menghargai dan mengasihi. Menghargai orang lain bukan karena semata-mata ia baik namun karena ia manusia yang layak diharagai dan dihormati.

Tinggalkan Balasan