Bangun Percaya Diri dengan Menulis Buku Antologi

Terbaru177 Dilihat
Buku Antologi (Dok. Pribadi)

 

Jujur saja, saya mengenal antologi ketika mengikuti kelas menulis, akhir tahun 2020. Sebelumnya hanya mendengar dan mengetahui terminologi sederhananya saja. Antologi adalah kumpulan karya tulis pilihan dari seorang atau beberapa orang pengarang.

Di kelas menulis itu, mentor mengajak peserta untuk ikut menulis buku antologi. Kurator buku antologi itu adalah seorang guru SD di Jakarta yang juga seorang penulis, Raimundus Bryan Prasetyawan. Penyunting naskah pada saat itu adalah penggiat literasi nusantara, Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. alias Bu Kanjeng.

Buku antologi yang ditulis bertema “Melejitkan Potensi Siswa Meraih Prestasi”. Penulis yang diharapkan berjumlah 45 orang, akan tetapi yang mengumpulkan naskah hanya 36 orang. Kurang lebih dua bulan sejak para penulis mengumpulkan naskah, buku antologi bersampul kuning itu pun lahir dengan judul “Ukir Prestasi Tebar Ispirasi, Antologi Kisah Guru Lejitkan Potensi Siswa”.

Buku setebal 290 halaman itu adalah kolaborasi dari para penulis Pelatihan Belajar Menulis Bersama Omjay. Ada tujuh poin penting yang menjadi sentral buku itu. Ketujuh poin itu adalah bakat atau potensi, masa Covid-19, merubah pola pikir, menghilangkan rasa minder, berpikir alternatif apa yang mungkin, strategi, dan prestasi. Demikian Bapak Alpiyanto, Master Trainer Samudera Hati , Praktisi Pendidikan, dan Penulis mengungkapkan dalam kata pengantarnya.

Ketika tahu nama saya tercantum dalam buku bernomor ISBN 978-602-457-551-9  itu, rasanya bahagia sekali. Ini adalah portofolio karya tulis pertama yang dipublikasikan dalam bentuk buku ber-ISBN. Dari sini juga saya mengenal penerbit indie, Penerbit Oase Pustaka Sukoharjo.

Tanggal 12 September 2020 saya anggap sebagai hari kelahiran antologi pertama saya. Hari itu saya tetapkan sebagai hari kelahiran antologi pertama saya karena tanggal 12 September 2020 adalah tanggal ditulisnya kata pengantar oleh Bapak Alpiyanto. Tanggal yang akan saya kenang sepanjang hayat.

Sejak “si Sulung Kuning” terbit, sejak itulah rasa percaya diri menebal dan keberanian bertumbuh.Antologi berikutnya pun menyusul: Senandung Guru (November, 2020) dan Jejak Digital Motivator Andal (Desember, 2020).

Membongkar Rahasia Menulis Ala Guru Blogger

Bulan November 2020, para peserta lomba blog dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda yang digagas Omjay (Guru Blogger Indonesia) merasa perlu bergabung dalam wadah blogger-blogger yang juga guru. Singkat cerita, terbentuklah grup blogger guru dengan nama Cakrawala Blogger Guru Nasional (Lagerunal). 

Ada beberapa kegiatan dinamis di grup seperti Senin Blog Walking, Selasa Berbagi, dan Kamis Menulis. Pada hari Senin, anggota mengirimkan link tulisan untuk dikunjungi dan dikomentari. Hari Selasa, para admin membagikan pengetahuan melalui WA. Pada hari Kamis, anggota diberi tantangan untuk menulis dengan tema tertentu dan peserta yang berhasil mengirimkan karyanya diundi dengan aplikasi Wheel of Names. Nama yang keluar mendapat hadiah kejutan berupa buku karya para donatur. Para donatur adalah anggota Lagerunal juga.

Kami merasa sayang jika materi pada hari Selasa dengan tanda pagar #SelasaBerbagi terserak begitu saja. Dari komentar para anggota, materi-materi tersebut sangat bermanfaat. Menambah pengetahuan sekaligus menjadi pedoman jika mereka memublikasikan tulisannya di blog. Oleh karena itu, para admin pengelola grup bersepakat untuk membukukannya.

Delapan orang yang pernah membagikan pengetahuannya diminta menuliskan kembali materi pelajarannya pada kegiatan #SelasaBerbagi itu. Raimundus BryanPrasetyawan, bertindak sebagai penyusun naskah. Saya menjadi penyunting nasah sebelum naskah naik cetak ke penerbit. Kami, para penulis pun bersyukur, Bung Matahari Timoer berkenan memberikan kata pengantar.

Kata Pengantar Bung Matahari Timoer

Sejak kecil aku selalu menunggu guruku bercerita. Apa pun yang mereka ceritakan, baik kisah sejarah, dongeng, maupun pengalaman hidup, selalu membuatku terkesan.  Karena itulah aku menganggap kemenarikan seorang guru adalah perannya sebagai story teller. Cerita mereka seolah menjadi relief dalam pikiranku sehingga sulit terlupakan.

Buku ini berisi 8 tulisan memukau dari para guru. Mereka adalah para pembabar kisah dari komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional. Kedelapan guru ini memiliki harapan sama yaitu, agar pembaca buku ini berani menulis. Mulai dari motivasi hingga hal-hal yang amat teknis, bisa Anda dapatkan dalam buku yang berisi hampir 16 ribu kata ini.

Membaca buku ini melayangkan kenanganku tentang guru-guruyang pandai memahatkan ilmunya pada dinding ingatanku.

~ Matahari Timoer
Blogger, Penulis Buku, Conten Creator

Demikian, kata pengantar penulis senior Matahari Timoer yang ditorehkan pada halaman 5 Romawi dan sampul belakang buku yang membanggakan kami para penulis.

Saya, Bai Ruindra, Sucipto Ardi, Raimundus Bryan Prasetyawan, Rita Wati, Sudomo, Noralia Purwa Yunita, dan Aam Nurhasanah merasa sangat bahagia. Kami me-launching buku perdana Sobat Lage itu secara live melalui pertemuan Zoom pada hari Minggu tanggal 22 Agustus 2021.

Bak seorang ibu, setelah usia kandungannya sembilan bulan, anak pertamanya lahir. Setelah sembilan bulan Komunitas Cakrawala Blogger Guru Nasional lahir, terbit sebuah buku antologi yang tidak hanya bermanfaat bagi para penulis pemula, tetapi juga sebagai penyegar ingatan bagi para penulis lanjutan.

Dengan menerbitkan buku antologi itu, makin berkuranglah rasa minder atau rendah diri sebagai penulis. Sebaliknya, makin menebal rasa percaya diri dan makin tumbuh rasa berani untuk menulis dan menerbitkan buku-buku selanjutnya. Semoga.

 

Musi Rawas, 22 Agustus 2021

Tinggalkan Balasan