Kera di Pelataran Kamar Mayat

Gaya Hidup, Terbaru65 Dilihat

Monyet bergincu

Kera. Aku takut dengan mereka. Terutama kera liar. Aku pernah mengalami makanan kesukaanku, kue tok atau kueku di rebut oleh mereka. Aku ingin menangis dan mengejarnya karena itu kue kesukaanku.

Tapi pengalaman paling mengerikan bagiku ketika aku merasa cakar kera. Sakit dan kemudian membuatku ketakutan bila berhadapan dengan kera liar.

Ada satu kera di sekitaran kamar mayat. Ia milik salah satu petugas pengendara mobil kamar mayat.

Biasanya ia anteng di tempatnya, tiduran, makan, atau diajak main oleh pemiliknya. Tapi ada kalanya ia beringas, sepertinya protes akan sesuatu atau merasa bosan.

Hingga suatu ketika aku mengalami nasib sial. Sejak itu aku berhati-hati jika sedang di sekitaran kamar mayat. Aku kuatir bertemu si kera.

Waktu itu aku sedang beristirahat di bangku yang ada di halaman belakang rumah sakit, tak jauh dari kamar mayat. Aku habis melakukan wawancara, dan kini sedang menimbang-nimbang adakah berita lainnya atau aku menuju ke kantor saja. Untuk menuju kantor, aku harus naik angkot dua kali, sekitar sejaman.

Ya, kemudian ada yang berteriak. Seorang calon dokter alias mahasiswa kedokteran yang berpraktik di rumah sakit. Ia menjerit karena ada kera yang kabur dan kini sedang melompat-lompat membabi-buta. Pemiliknya kemudian mengejarnya.

Makin banyak yang berteriak ketakutan. Terutama dari kaum perempuan, baik mahasiswi maupun pengunjung rumah sakit. Mereka kaget juga was-was kera itu akan menyerang mereka.

Aku tak menduga gerak kera secepat itu. Tiba-tiba aku merasakan ada yang melompat ke bahuku, lalu cakarnya mencengkeram bahuku, satunya menyentuh rambutku. Sakit..sakit. dan aku memejamkan mata takut ia menyentuh mataku.

Aku tak menjerit, hanya berharap si kera cepat pergi. Lalu si pemiliknya menghampiriku dan menggendong keranya.

Sejak itu aku makin cemas melihat kera. Tapi kera saat ini juga makin banyak di tempat wisata.

Tinggalkan Balasan