Jika melihat dunia blog 12 tahun ke belalakang atau lebih, maka terlihat dinamisasinya. Ada berbagai perubahan yang menarik, seperti tujuan orang ngeblog, jenis tulisan, dan tentang perdebatan tulisan pendek dan panjang.
Aku memulai serius memiliki blog pribadi 12 tahun silam. Awalnya nulis-nulis di suara warga yang merupakan bagian dari Suara Merdeka, lalu di catatan di Friendster, baru kemudian Februari 2008 tergerak untuk membuat blog pribadi.
Tulisan di blog dulu awalnya mengikuti gaya menulisku di media cetak. Tulisannya rata-rata tentang liputan acara seni seperti pertunjukan teater atau tentang ulasan makanan. Gaya tulisannya masih semi formal.
Baru kemudian aku mulai menggunakan gaya bahasa yang makin kasual dan topik tulisannya makin beragam. Topik jalan-jalan, kuliner, juga seni dan musik adalah favoritku. Ketika menulis musik dan seni aku sangat bergairah karena aku menyukai dua bidang tersebut juga sempat lama berada di pos tersebut.
Aku tak pernah menghitung jumlah kata tiap tulisanku. Aku juga tak memeriksa berapa banyak yang membaca tulisanku. Ngeblog ya ngeblog, aku melakukannya dengan sukacita, sekadar suka-suka.
Baru kemudian kusadari mulai sekitar tahun 2015 ke atas dunia ngeblog ada perubahan. Ngeblog jadi peluang mendapatkan cuan, dari menulis berbayar lewat datang ke sebuah acara, tulisan content placement, atau dari hadiah lomba.
Ya, peluang-peluang itu menarik. Jadinya menulis bisa membuka kesempatan untuk mendapatkan beragam hadiah, dari hadiah voucher, smartphone, paket wisata, hingga duit jutaan rupiah.
Namun kemudian ada saran-saran tentang tulisan di blog yang bikin ribet. Sebaiknya panjangnya minimal 500 kata, perhatikan SEO, dan sebagainya agar mudah ketika di-googling.
Ketika digunakan untuk berbisnis dan bertujuan mendapatkan uang memang hal tersebut cukup penting untuk diperhatikan. Tapi tetap ingat juga awal mula tujuan ngeblog. Kalau memang untuk bisnis dan money oriented maka hal tersebut sih memang perlu. Tapi jika tujuan awalnya menjadikan blog semacam diary maka rasanya tak perlu terkekang.
Menulislah yang kalian suka, syukur-syukur bisa bermanfaat dan memiliki pengaruh ke lingkungan sekeliling. Jangan terlalu terkekang harus menulis minimal sekian kata dan sebagainya. Menulis panjang atau pendek juga sah-sah saja. Menulis itu bukan soal duit semata, namun juga kepuasan batin. Lakukan yang kalian suka maka kalian akan betah untuk menulis setiap harinya.