![](https://terbitkanbukugratis.id/wp-content/uploads/2023/03/Museum-Sepeda-scaled.jpg)
Hari Museum Nasional diperingati setiap tanggal 12 Oktober. Sebagai wujud dukungan saya terhadap hari Museum di Indonesia, saya akan mengulas tentang salah satu museum yang berlokasi di provinsi Banten.
Provinsi Banten adalah salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia yang begitu banyak memiliki objek wisata. Beberapa objek wisata di Banten antara lain wisata alam (Pantai Anyer, Taman Nasional Ujung Kulon, Tanjung Lesung, Gunung Krakatau, Pantai Sawarna, Pulau Umang, Arung Jeram Sungai Ciberang, Pantai Florida, Pulau Dua/Pulau Burung, Rawa Dano, Pantai Bagedur, Danau Tasikardi, Pulau Sangiang, Pantai Carita, Pantai Karang Bolong), wisata peninggalan sejarah (Masjid Agung Banten), dan wisata budaya (Kampung Baduy).
Selain objek wisata alam, wisata peninggalan sejarah, dan wisata budaya, masih ada lagi salah satu objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, yaitu museum. Beberapa museum yang terdapat di Provinsi Banten antara lain Museum Benteng Heritage, Museum Multatuli, Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia, Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Museum Tari dan Musik Nusantara, Museum Tangerang Banten, Museum Negeri Banten dan Museum Universitas Pelita Harapan.
Salah satu museum sebagi objek wisata petualangan yang menjadi saksi tentang kisah petualangan keliling dunia dengan menggunakan sepeda adalah “Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia”. Namanya unik, dalam bayangan pengunjung, museum tersebut menyimpan berbagai jenis sepeda. Nyatanya tidak, hanya ada satu sepeda di bagian dalam sebuah rumah yang kemudian dijadikan museum. Sepeda itulah yang digunakan oleh bapak Fauna Sukma Prayoga untuk keliling dunia.
Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia adalah satu-satunya museum tentang sepeda, merupakan museum khusus yang memamerkan berbagai peralatan untuk berkeliling dunia. Peralatan-peralatan yang dipamerkan tersebut adalah peralatan yang digunakan Fauna Sukma Prayoga antara tahun 1985 hingga tahun 1990. Bapak Fauna mengelilingi dunia dengan menggunakan sepeda. Negara pertama yang dikunjungi adalah Singapura, saat keberangkatan, penulis ikut mengantar sampai ke Bandara Soekarno Hatta. Selama lima tahun tersebut pak Fauna sudah mengunjungi 87 negara di lima benua.
![](https://terbitkanbukugratis.id/wp-content/uploads/2023/03/Museum-Sepeda-2-scaled.jpg)
Pak Fauna sangat beruntung ketika tiba di Arab Saudi, bisa melaksanakan ibadah haji. Ketika itu sedang ada pencucian Kabah. Rupanya pemerintah setempat menghormati seorang musafir. Maka pak Fauna diperbolehkan masuk ke dalam Kabah. Padahal menurut aturan yang boleh masuk hanya Raja, keluarga Raja, dan tamu istimewa Kerajaan Arab Saudi.
Fauna Sukma Prayoga adalah Sang Petualang yang merupakan teman sekolah penulis sejak SD sampai SMA. Kami berdua sempat merencanakan petualangan tersebut berdua. Akan tetapi karena penulis pada tahun 1984 diterima kuliah di perguruan tinggi negeri, maka penulis membatalkan rencana tersebut. Sang Petualang Fauna Sukma Prayoga ternyata tidak membatalkan niatnya. Ia seorang diri tetap mewujudkan rencananya berpetualang keliling dunia dengan menggunakan sepeda.
Pendirian museum dilakukan pada tahun 1993. Jenis koleksi yang dipamerkan yaitu peniggalan-peninggalan sejarah dari pengalaman pak Fauna selaku pemilik. Jenis koleksi antara lain sepeda, kamera video, dan perekam suara. Selain alat dokumentasi, museum ini juga menyimpan surat-surat perjalanan, cendera mata, dan mata uang dari negara-negara yang dikunjungi oleh pak Fauna. Setiap koleksi akan dijelaskan kegunaannya oleh pemandu museum. Museum ini juga memiliki fasilitas perkemahan bagi pramuka. Pengelolaan museum menjadi hak dari Yayasan Syariful Ichsan.
![](https://terbitkanbukugratis.id/wp-content/uploads/2023/03/Museum-Sepeda-3-scaled.jpg)
Museum ini sering dikunjungi oleh anak-anak maupun kelompok Pramuka dan ada juga yang berkemah. Ketika berkemah peserta Pramuka akan datang untuk menambah wawasan terkait sejarah perjalanan keliling dunia yang menggunakan sepeda. Lokasinya rindang karena ditumbuhi banyak pepohonan. Museum ini sangat berdampak pada ekonomi warga sekitar, karena mereka biasanya akan berjualan ketika anggota perkemahan Pramuka berkunjung.
Museum tentang petualangan keliling dunia dengan menggunakan sepeda ini terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang Km.5, Karundang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Museum ini dapat dicapai melalui beberapa rute dengan jenis transportasi yang berbeda. Rute pertama dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta dengan jarak tempuh sejauh 92,8 kilometer. Rute kedua dari Stasiun Serang dengan jarak tempuh 5,8 kilometer. Rute ketiga dari Terminal Pakupatan sejauh 8,2 kilometer. Sedangkan rute keempat dari Pelabuhan Merak dengan jarak 40,9 kilometer.
Jadi, kalau kita mau belajar tentang petualangan keliling dunia dengan menggunakan sepeda dari Fauna Sukma Prayoga, datanglah ke Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia yang merupakan prasasti hidup Fauna Sukma Prayoga. Kita bisa membayangkan lintasan dan jejak perjalanan Fauna Sukma Prayoga menghasilkan karya juang yang dipersembahkan bagi bangsa dan negara.