Untuk mengukur kinerja seseorang, tentunya membutuhkan alat ukur yang objektif. Demikian pula dalam mengukur kinerja seorang pelatih perlu ada alat ukur untuk menilai prestasi pelatih tersebut, apakah masuk dalam penilaian berhasil atau gagal.
Untuk mengukur kinerja pelatih, umumnya tolok ukur yang digunakan adalah pencapaian target yang diberikan oleh organisasi pengguna jasa pelatih tersebut. Terkait dengan penilaian kinerja Shin Tae-yong, target yang ditetapkan oleh PSSI selaku pengguna jasa Shin Tae-yong, kurang tegas.
Hasil Fase Group
Timnas Indonesia secara spektakuler berhasil mengakhiri babak penyisihan sebagai juara grup B Piala AFF 2020 tanpa terkalahkan. Reputasi Timnas Indonesia di babak penyisihan adalah menang cukup telak 4-2 atas Kamboja, menang telak 5-1 melawan Laos, imbang 0-0 melawan Vietnam dan menang telak 4-1 atas Malaysia.
Hasil Semifinal
Timnas Indonesia berhasil melanjutkan trend positif di fase group. Tuan rumah Singapura dengan predikat empat kali juara Piala AFF pun gagal membendung Indonesia. Indonesia meraih kemenangan cukup telak dengan agregat 5-3.
Hasil Final
Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Thailand 2-2 di di Final Leg kedua. Akan tetapi hasil tersebut belum cukup untuk tampil sebagai Juara Piala AFF 2020, karena Thailand secara agregat unggul 6-2.
Hasil Lainnya
Selain keluar sebagai runner up, Tim Garuda juga dinobatkan sebagai tim yang paling menjunjung sportivitas (Fair Play Tim Award), Pratama Arhan terpilih sebagai pemain muda terbaik, dan Witan Sulaeman tercatat sebagai pemain yang paling banyak mencetak assists.
Atas hasil-hasil tersebut, ternyata PSSI menyatakan puas dengan kinerja Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 yang dilatih Shin Tae-yong. Makna dari kepuasan PSSI selaku pengguna jasa Shin Tae-yong terhadap prestasi Tim Garuda adalah bahwa Shin Tae-yong selaku pelatih kepala Timnas Indonesia masuk dalam penilaian berhasil. Oleh sebab itu, PSSI perlu mempertahankan pelatih kepala Timnas Indonesia Shin Tae-yong.