Di tahun 2025 berbagaimacam polemik yang kita hadapi saat ini ketika teman-teman Non ASN yang tidak terdata dalam data best BKN. Permaslahan ini akan menjadi suatu keseriusan untuk kita mencari jalan keluarnya. Tentunya permasalahan tersebut akan mengurangi dampak negatif pada pelayanan publik. Satuan Pendidikan adalah vital Negeri ini yang sifatnya tidak hanya melayani pendidik,peserta didik,orang tua peserta didik,bahkan admistrasi yang berkaitan dengan pendidik, dan peserta didik harus dapat terkoneksi dengan baik. Dengan adanya aturan yang berlaku tentunya banayak teman-teman Non ASN menjadi pengangguran. Padahal teman-teman kita kerjanya sangat baik dan dapat kita handalkan.
Dalam menghadapi permasalahan tersebut tentunya menjadi bumerang bagi kami Kepala Satuan Pendidikan,dimana kami sangat membutuhkan tenaga teman-teman Non ASN. Polemik ini sangat saya rasakan dampaknya. Biasanya ketika saya mempunyai suatu tugas yang diperintahkan oleh atasan untuk disegerakan dilakukan pengabdetan data peserta didik,pendidik dan lainnya,akhirnya menjadi tertunda dan tetap juga harus saya kerjakan walupun saya pribadi merasakan bahwa kami belum layak dikatakan Pendidik yang sejahtera dan Pimpinan yang sejahtera. Permaslahan ini harus segera kita ambil tindakan, sehingga pekerjaan di Satuan Pendidikan dapat teratasi dengan baik. Kita juga sangat mengerti bahwa Pemerintah saat ini sedang melakukan suatu perbaikan di semua instansi,dan harapan kita tidak perlu tergesa-gesa. Sebelum melakukan suatu perubahan yang signifikan kita juga harus pikirkan dampaknya yang dapat mempengaruhi efesiensi suatu pekerjaan. Kebijakan-kebijakan saat ini bukan menjadi lebih baik malah menjadi terpuruk,apa lagi kami di dunia pendidikan. Untuk mempertahan teman-teman yang statusnya Non ASN disatuan pendidikan, dimana kami sangat membutuhkan tenaganya.
Kami sebagai kepala satuan pendidikan juga tidak mampu untuk mempertahankan teman-teman Non ASN karena sudah menjadi aturan pemerintah. Jika kami pengusaha terkenal mungkin kami sanggup mempertahankan teman-teman kami sebagai Non ASN,untuk tetap bekerja di satuan pendidikan. Tapi tidak,kami juga hampir sama dengan mereka yang belum meraskan sejahtera sebagai pendidik dalam semua sisi. Kami juga merasa sangat sedih dan terpukul. Ketika kami menyampaikan suatu pesan kepada teman-teman N0n ASN yang akan dirumhkan sangat terasa berat, akan tetapi kami juga harus tetap merumahkan teman-teman karena sudah menjadi aturan,dan bahkan aturannya seluruh Indonesia. Ketika kami menyampaikan kepada teman-teman Non ASN terlihat wajah yang sangat sedih,karena mereka sangat butuh pekerjaan tersebut dan sesuai dengan kompetensi dirinya. Teman-teman kita yang dirumahkan juga tulang punggung dalam keluarganya. Apalagi dua duanya dirumahkan tentu stres memikirkan kehidupan yang akan ia jalani.
Kami dalam hal ini menaruh harapan yang sangat besar kepada pemerintah untuk mengkaji ulang dan memikirkan nansip teman-teman kita Non ASN yang tidak terdata di data best. Kita juga berharap dengan tersusun jari sepuluh untuk meninjau kembali aturan yang sudah ditetapkan. Efek dari keputusan ini sangat berpengaruh pada khalayak kehidupan orang banyak. Dimana pintu rezqinya berada di satuan pendidikan. Eamang sih rezqi sudah diatur oleh Allah SWT, pekerjaan apapun yang penting halal. Akan tetapi mereka sudah bekerja dengan sangat baik sesuai dengan harapan di satuan pendidikan dan kita juga sangat-sangat membutuhkan tenaga mereka juga skil yang mereka miliki.
Semoga saja pemerintah mendengarkan harapan kami ini sebagai kepala satuan pendidikan. Kita juga sangat menyadari tidak semua pekerjaan bisa kami atasi,tentunya kemampuan kita berbeda-beda didalam pekerjaan yang sedang kita tekuni. Kami sebagai kepala satuan pendidikan tetap kami usahakan untuk mengerjakan tugas Oprator sekolah TU,karena kami adalah pelayan publik,tetapi kami juga harus mengerjakan tugas kami sebagai kepala satuan pendidikan. Ayo dikaji kembali aturan tersebut. Kasihan teman-teman kita saat ini jadi pengangguran,kerena besik kerjanya dan kompetensinya harus di satuan pendidikan dan kami juga sangat-sangat membutuhkannya.