NAIK TURUN
Oleh : Raja Zainol Afandi
Aku terus menerus merasa takut
nan resah
juga gelisah
Aku tau dalam penuh sadar
Negeriku ada yang merawatnya
ada juga topeng-topeng hitam yang tak berwujut
halus menikam dalam kedap kedip terlena
Aku tak henti menerawang
Menyisir perlahan-lahan
Menatap
Melihat
Mendengar jeritan-jeritan pekik raung
dahaga yang belum tuntas
Aku bukan orang berkelas
Hanya rakyat kecil yang terbaring di atas kerikil-kerikil tajam
Aku prihatin jeritan tangis mengaum
tampak kusut carut marut
Aku menyapa sambil merenung Negeriku
Naik turun
masih adakah terang yang tak melintang
yang cepat,tepat menyingkapi tabir-tabir malam kian mencengkam
Aku takut kita terus menerus bertepuk sebelah tangan
Karena Negeriku masih banyak gendang-gendangan yang tak terarah
Santun dalam politik tak mampu menepis kecemburuan rakyat
yang kian melilit hanya mampu pasrah
Aku,kamu juga dia
kita ada utusan yang besndar pada pundak-pundak empuk
Tapi sayang
sangat disayang
Mata masih terpejam tidur tak sadarkan diri
tak malu diri
bahkan tak tau diri
yang kulihat mencekik diri yang terus menari-neri
Aku risau
sungguh risau
Naik turun penomena Negeriku yang belum surut
karena politik santun telah jauh berlari dari raga-raga yang suci
Sanglar, 19 September 2022
Komentar