jangan sakit, sehat itu mahal!

Kesehatan140 Dilihat

Karena sakit itu tidak enak sama sekali, mengapa? Karena banyak waktu kita terkuras habis dengan proses penyembuhan. Banyak hal diluar sana yang kita lewatkan atau momen berharga yang bisa kita dapatkan dan semuanya akan sia-sia jika sakit. Jika sakit pun, harus mengeluarkan biaya yang banyak hingga puluhan jika tidak mempunyai asuransi atau kartu sehat yang dibiayai oleh pemerintah.

Apalagi seperti di masa pandemi ini, virus menyebar dengan cepat dan rumah sakit penuh dengan orang hingga rumah sakit tak sanggup untuk menampung para pasien. Masyarakat pun sampai ketakutan untuk melakukan pengobatan ke rumah sakit dan memilih berobat mandiri atau alternatif. Dan biaya cukup tinggi untuk perawatan dan memaksa masyarakat sehat di negara yang sakit.

Sakit juga mengeluarkan banyak biaya mulai dari menebus resep obat, kontrol sesuai dengan anjuran dokter, proses penyembuhan seperti rawat inap itupun belum termasuk yang lain-lain. Memang tugas dokter mengobati, tetapi dengan sehat kita bisa meringankan beban dokter agar berkurang pasien nya dan menghemat biaya kita. Makanya orang memilih pengobatan secara mandiri dengan cara beli obat di warung atau apotek hingga pergi ke pengobatan alternatif.

Banyak orang menyepelekan ketika hanya sakit biasa dengan minum obat dan besoknya sembuh. Semua orang juga berharapnya begitu, tapi keadaan fisik tidak bisaa dibohongi. Setelah minum obat nampak baik-baik saja, tetapi beberapa hari kemudian drop lagi dan semakin parah dan memerlukan perawatan insentif.

Seperti halnya pada waktu saya sakit muntaber dan akhirnya harus dilakukan rawat inap. Pada waktu itu saya mengalami mual dan muntah setelah bermain, saya mengira di awal mungin hanya masuk angin biasa dan besok bisa melakukan aktivitas. Di keesokan harinya, saya setelah pulang sekolah saya bermain dengan teman saya dan pada saat perjalanan pulang saya mengalami mual dan muntah ditambah dengan perut sakit. Malam nya suhu tubuh saya panas, karena beberapa hari panas tak kunjung turun akhirnya orang tua saya membawa saya ke rumah sakit.

Pada saat dirumah sakit badan terasa lemas dan tangan pucat dan dokter akhirnya memutuskan untuk menganjurkan rawat inap dan diberi tahu kalo saya terkena muntaber. Akhirnya saya ditusuk jarum infus dan terbaring di kasur rumah sakit selama beberapa hari.

Banyak momen terlewatkan ketika saya rawat inap dari tugas sekolah, makan bersama dirumah teman-teman, hingga bermain bersama teman. Dan saya menyadari bahwa sakit itu tidak enak, sempat saya merengek kepada orang tua saya untuk dipulangkan dan orang tua saya menolak dan memberi saran saya untuk sembuh dulu baru setelah itu kamu boleh pulang dan bermain sepuasnya. Saya menyadari di awal sebelum sakit saya memakan makan yang terlalu pedas dan minum air dingin.

Semenjak rawat inap, orang tua saya hanya menyuruh saya makan, makan, dan makan. Karena ayah saya berkata “makan yang banyak, karena obat nya orang sakit itu makan”.
Orang sakit kan selalu identik dengan malas makan, ayah saya memberikan reward jika saya bisa menghabiskan makan dalam satu porsi akan diberi sebuah hadiah. Dan saya bersemangat untuk makan meskipun perlahan-lahan untuk menghabiskan makanan.

Setelah beberapa hari dirawat dirumah sakit dan kondisi saya mulai membaik saya akhirnya diizinkan untuk pulang. Keluar dari rumah sakit saya menyadari betapa pentingnya sehat itu dan ayah saya membocorkan biaya selama rawat inap dan saya pun terkejut melihat nominalnya yang cukup banyak.

Jangan sakit, sehat itu mahal. Dari kalimat tersebut saya menyadari betapa mahal nya sehat itu dan saya banyak belajar hal kenapa kita harus selalu sehat. Karena ketika sehat kita melupakan sesuatu hal yang sangat kecil dan berharga misal mencuci tangan, makan dengan batas sewajarnya dan lain-lain. Makanya diperlukan makan teratur, istirahat teratur karena itu kunci dalam kesehatan. Jika ada kartu sehat mungkin bisa sedikit tenang dengan biaya, jika tidak punya? Orang sehat saja bisa tiba” drop jika liat tagihan rumah sakit. Sehat itu mahal, jika ingin murah jangan sakit. Karena pemerintah pun pusing jika lihat rakyatnya pada sakit, dan obatnya sakit itu makan dan jangan lupa berdoa kalo kita usaha tanpa doa itu sia-sia.

Sing penting mangan, mangan, lan mangan!

 

Tinggalkan Balasan