Berbicara tentang kepribadian manusia tentu berkaitan dengan sifat, pola pikir, perasaan, dan perilaku yang dimiliki seseorang. Ini merujuk pada karakter unik dan pola perilaku yang berbeda antar individu.
Selain kepribadian introvert dan eksrovet ada juga kepribadian yang dikenal dengan ambivert. Kepribadian ini berada diantara introvert dan ekstrovert.
Jika introvert lebih suka menyendiri dan ekstrovert lebih suka bersosialisasi, ambivert tidak terlalu suka menyendiri dan juga tidak terlalu suka bersosialisasi. Dengan kata lain seorang ambivert biasanya mudah bosan jika menyendiri terlalu lama, namun juga mudah lelah jika dikerumunan orang banyak terlalu lama.
Beberapa ciri yang dapat dilihat pada seorang ambivert antara lain ia memiliki keseimbangan antara menyendiri dan bersosialisasi, dapat menyesuaikan diri terkadang dapat menjadi introvert pada situasi tertentu kemudian berubah menjadi ekstrovert. Ia juga memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan efektif dalam berinteraksi. Cenderung lebih mandiri.
Namun kepribadian ini juga tak lepas dari kekurangan. Terkadang sulit dipahami orang lain karena sifat yang kurang konsisten dalam situasi tertentu. Memang kepribadian ambivert tidak selalu mutlak dimiliki seseorang, karena pada dasarnya manusia memiliki kepribadian introvert dan ektrovert tetapi ada yang lebih menonjol atau dominan. Sekitar 68% populasi dunia adalah ambivert hal ini dipaparkan Universitas Maryland dari suatu penelitian yang dilakukan.
Salah satu tokoh yang memiliki kemampuan berkomunikasi atau berbicara menjadi orator ulung, beradaptasi dengan berbagai situasi ketika berinteraksi dengan berbagai pihak serta memiliki kedalaman pemikiran adalah Bung Karno. Sedangkan pada tatar internasional kepribadian ini tampak pada presiden Amerika Serikat Barack Obama. Demikian juga dengan David Backman mantan pemain sepak bola yang dikenal memiliki kepribadian kuat dan percaya diri tetapi juga seorang introvert yang tenang.
Menghadapi orang dengan kepribadian ambivert tentu perlu memahami sifat dasarnya. Memberikan peluang untuknya agar dapat menyendiri itu penting. Dengan menyendiri ini berartibia mengisi energi baru. Ketika berinteraksi hindari suasana yang menekan atau menyudutkan kare akan memancing ia bertindak lebih ekstrovert. Sesuaikan gaya berinteraksi dengan yang dibutuhkannya, ibarat bermain layang-layang tarik ulur sesuai suasana yang diinginkan. Biasanya seorang ambivert tidak suka dihujani pertanyaan bertubi-tubi. Itu menyebabkan ia merasa ditantang dan membangkitkan energi untuk “mengcouter” dan memberikan serangan balik, muncul jiwa ekstrovertnya.
Seorang ambivert sangat cocok menjadi seorang guru karena memiliki stabilitas emosi yang baik.(Abraham Raubun,B.Sc,S.Ikom)