MENGAPA HARUS MEMBACA

Terbaru337 Dilihat

Why do I read
I just can’t help my self
I read to learn and to grow,
to laugh and to be motivated
I read to understand things I’ve never been exposed to
I read when I’m crabby, when I’ve just said monumentally dumb things to the people I love
I read for strenght to help me when I feel broken, discouraged, and afraid
I read when I’m angry at the whole world
I read when everthing is going right
I read to find hope
I read because I’m made up not just of skin and bones, of sights, feelings and a deep need for chocolate, but I’m also made up of words
Words discribe my thoughts and what’s hidden in my heart
Words are alive–when I’ve found a story that I love, I rad it
again and again, like playing a favorite song over and over.
Reading isn’t passive– I enter the story with the characters, breathe their air, feel their frustrations, scream at them to stop when they’re about to do something stupid, cry with them.
Reading for me, is spending time with a friend.
A book is a friend
You can never have too many
By Gary Paulsen

Rangkaian kata di atas di tulis oleh Gary Paulsen seorang penulis cerita fiksi anak dan remaja dari Amerika, yang menggambarkan makna tentang membaca. Berbagai alasan yang mendasari arti membaca bagi dirinya.

Membaca dapat diartikan sebagai suatu proses bagi seseorang atau individu menyerap pengetahuan atau pesan dari penulis yang disampaikan melalui media tulis. Ini merupakan salah satu bentuk berkomunikasi dengan menggunakan simbol komunikasi untuk menyampaikan pesan.

Memang membaca bukan hanya sekadar melihat huruf atau kata. Melafalkan bunyi dari simbol bahasa berupa huruf membentuk kata atau kalimat. Lebih dari itu. Karena ada proses menginterpretasi, menganalisis, dan memahami isi dari tulisan tersebut.

Harus diakui membaca juga merupakan kemampuan penting dalam kehidupan sehari-hari. Di dalamnya ada untuk hiburan, memperluas wawasan, maupun mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Juga mendapatkan informasi atau pesan dari tulisan, baik itu dari buku, artikel, surat kabar, atau media lain.

Setiap orang yang mengecap pendidikan di sekolah secara umum tentu dapat membaca. Kecuali mereka yang menderita
“Disleksia” yaitu kesulitan membaca. Ini suatu gangguan belajar yang membuat seseorang sulit untuk membaca dan mengidentifikasi kata-kata sehingga kesulitan dalam mengenali huruf, mengeja, dan memahami makna kata-kata yang dibaca.

Ada beberapa teknik membaca atau metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecepatan, pemahaman, dan efektivitas membaca. Dikenal secara populer diantaranya skimming, scanning, SQ3R, membaca aktif, dan evaluasi struktur-proposisi.

Misalnya teknik Skimming: ini
teknik membaca cepat.Teknik ini berfokus pada ide utama dan kata kunci untuk mendapatkan gambaran umum dari suatu bacaan.

Teknik scanning, suatu teknik membaca cepat untuk mencari informasi spesifik atau fakta tertentu dalam suatu bacaan.

Ada juga dengan cara membuat catatan, menandai bagian penting, atau membuat pertanyaan. Teknik ini dikenal sebagai membaca aktif. Di dalamnya ada proses interaksi dengan teks bacaan.

Apapun teknik yang digunakan untuk membaca tentu harus di dorong dengan minat baca yang tinggi. Indonesia memang masih harus meningkatkan minat baca masyarakatnya karena masih berada jauh di bawah berbagai negara yang maju.Meskipun pada tahun 2024 beberapa sumber menunjukkan indikator literasi seperti Tingkat Gemar Membaca (TGM), mengalami peningkatan. Perpusnas misalnya mencatat peningkatan nilai Tingkat Gemar Membaca (TGM) nasional tahun 2024 berada pada angka 72,44, yang termasuk dalam kategori sedang dan melebihi target yang ditetapkan serta capaian tahun sebelumnya.

Di tatar internasional, Survei literasi global menempatkan negara Finlandia sebagai surga literasi dunia, karena selalu berada di tempat teratas. Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca.
(Abraham Raubun. B.Sc, S.Ikom)

Tinggalkan Balasan

4 komentar

  1. Ping-balik: rybelsus 3mg
  2. Ping-balik: clomid prices