Perhatikan Unsur Keterbacaan Kalimat

Baru masuk hari ke sembilan belas ini saya tahu bahwa di blog terbitkanbukugratis.id ini langsung ada penilaian. Setiap memposting tulisan, sistem akan otomatis menganalisisnya. Analisis dilakukan oleh Yoast sebuah website yang khusus menangani search engine optimatizatio (SEO) dan menyediakan layanan analisis untuk penulisan yang sesuai kaidah keterbacaan di website.

Yang paling menarik adalah bagian keterbacaan tersebut. Ada enam penilaian atau analisis yaitu :

Penggunaan kalimat aktif

Pertama kalimat aktif, selalu gunakan kalimat aktif dalam setiap paragraf, jika terlalu banyak kalimat pasif maka warna keterbacaan akan berubah menjadi jingga. Toleransi untuk kalimat pasif adalah sepuluh persen dari seluruh kalimat. Barangkali karena kebiasaan sehari – hari dalam berbicara dengan kalimat pasif, akhirnya terbawa-bawa dalam tulisan.

Urutan kalimat

Yang kedua adalah kalimat berurutan, pengulangan kata dalam satu kalimat dapat mereduksi nilai. Sebaiknya menggunakan kalimat atau kata beragam yang tidak mengurangi arti dan tujuan tulisan. Sama seperti saat kita bicara dengan teman, jika pembicaraan atau kalimat yang berulang pasti akan membuat kita bosan. Begitu juga pembaca, pasti akan merasa terganggu jika terlalu sering membaca kata yang sama. Namun penggunaan kata yang beragam ini juga harus mempertimbangkan makna yang muncul. Jika terlalu banyak jenis kata yang terpakai akan mengakibatkan kerancuan makna pada kalimat.

Sub judul

Selanjutnya yang ketiga adalah usur sebaran sub judul. Untuk tulisan pendek, sistem keterbacaan tidak mendeteksi sub judul, namun untuk teks yang cukup panjang – sekitar 300 kata – sistem akan berwarna jingga jika tidak diberikan sub judul. Sub judul akan sangat membantu pembaca untuk memahami makna paragraf yang akan mereka baca. Dengan adanya sub judul maka tulisan akan tampak lebih teratur dan mudah untuk dipahami.

Panjang Paragraf

Panjang Paragraf juga tidak luput dari penilaian unsur keterbacaan, ini adalah analisis keempat. Paragraf yang terlalu panjang akan membuat pembaca merasa “horor” saat melihat tulisan. Yang terbayang dikepala pembaca adalah penjelasan panjang yang akan mereka baca. Untuk menghindari paragraf yang panjang ada baiknya memecah penjelasan menjadi bagian – bagian yang lebih kecil. Jumlah maksimal sebuah paragraf adalah 150 sampai 200 kata.

Transisi

Yang terakhir adalah kata transisi. Kata transisi berfungsi untuk menyambungkan suatu kalimat dengan penjelasannya dan paragraf berikutnya. Ketersambungan kalimat dalam tulisan akan menunjukkan keutuhan bagian – bagian dari tulisan tersebut.

Analisis – analisis ini sangat membantu proses editing pada tulisan, sehingga dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik dan lebih bermutu.

Sijunjung, 19 Februari 2021

Rozi Pebrianto, S.Kom 

NPA :  03100500006

Guru SMA Negeri 2 Sijunjung

Sumatera Barat

Menulis Mewariskan Kebaikan

Tinggalkan Balasan