Riuh rendah memekakkan teliga
Aku menjerit untuk menenangkannya
Setiap hari selalu ada canda
Tak luput juga air mata yang menguras derita
Aku dan rumah beratap cinta
Tak selalu berlimpah harta
Kadang rasa kekurangan juga datang menerpa
Tapi kami selalu bersyukur kepada-Nya
Aku dan rumah beratap cina
Waktu berlalu semua tak lagi sama
Mereka yang dulu kecil sekarang sudah sama tuanya
Tapi kami tetap saling membutuhkan dekapan nyata
Aku dan rumah beratap cinta
Karimun, 17.09.2022