Dikaki bukit, menatap sepi,
Argo Lawu nan gagah seolah membisu pasrah.
Duduk sendiri memuja muji semesta,
Bercengkerama dengan keindahan marcapada.
Seandainya dan sejauh diijinkan
Setiap tarikan nafasku
Kusumbangkan untuk dunia
Setiap sesuap nasi untuk kenyangkan sesama
Setiap denyut cinta,
Kusampaikan kepada hati yang mendamba.
Kupeluk sunyi
Namun aku tak sendiri
Banyak hal yang dapat kujumpai disekelilingku
Yang kujamah dengan doa-doaku.
Dibalut hening
Beginilah hidup seorang biarawati
Yang mengundurkan diri untuk berrefleksi
Mengangsu kekuatan Sang Sumber Cinta Murni
Yang senantiasa mengalir dari keabadian-Nya
Sebagai sumber telaga cinta sejati
Yang menjadi kerinduan insan di bumi.
Dipeluk sunyi
Hatiku sepi dalam keheningan nurani
Batinku wening dibasuh udara pagi
Pikiranku wening untuk siap memulai
Kehidupan yang sarat arti
Kutak tahu kapan semua akan berhenti?
Bersatu pada keabadian nan biru sempurna.
Oleh : Sr. Maria Monika SND
Hari Ke 11 , 17 Juli 2022 YPTD, Program KMAB ,