Srikandi yang Terpuji
Sejak Mgr Piero Pioppo menjabat sebagai Duta besar Vatican untuk Indonesia setiap tanggal 13 November selalu mengadakan Jamuan makan malam bersama, sebagai hari peringatan Pelantikan Bapa Suci Paus Fransiskus terpilih sebagai Paus. Sudah 3X ini saya sebagai ketua IBSI ( Ikatan Biarawati Seluruh Indonesia ) mendapat undangan dari beliau.
Beliau sangat ramah,itu kami rasakan ketika kami bertemu secara pribadi, biasanya satu hari sebelum acara tersebut kami anggota KOPTARI (KONFERENSI PEMIMPIN TAREKAT RELIGIUS INDONESIA ) diundang untuk mengadakan audensi dan berbincang tentang Kiprah para Religius Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Baik para Imam, Suster, Bruder. Kesempatan ini sungguh sangat baik untuk saling bersilaturahmi dengan beliau, dan para Pemimpin Tarekat Religius juga tepat berkumpul di Jakarta pada bulan November.
Nah dalam jamuan makan malam yang hadir selain para uskup yang memang pada bulan November selalu mengadakan Sidang Tahunan KWI ( Konferensi Wali Gereja Indonesia), juga hadir para duta besar tetangga, serta para Menteri. Tahun 2019 hadir beberapa Menteri, salah satunya Menteri Kelautan& Perikanan Ibu Susi Pujiastuti.
Terus terang saya pengagum Kartini Indonesia masa kini yaitu Bu Susi, betapa tidak beliau sosok yang autodidak dan sangat mandiri, aktif dan produktif. Pribadi yang pantang menyerah, sangat tegas, berprinsip dan tak mengenal rasa takut. Namun juga seorang ibu yang mau terjun dengan tangan kotor, membongkar dan mengganti tanaman, berkebun, terjun untuk memasak sendiri buat keluarganya, komplit deh.
Maka kesempatan malam itu kugunakan untuk bisa bertemu Bu Susi, beliau duduk di sudut teras atas Wisma kedutaan dekat dua cardinal yaitu Bapak Kardinal Julius Darmo Atmaja SJ, dan Kardinal Ignatius Suharyo, Pr.
Dengan semangat empat lima saya nekat mendekat tempat itu, dari jauh Bu Susi melambaikan tangan dan setelah mendekat, kami berdua bersalaman dan dipeluk dengan salam hangat : “ Suster apa khabar?” seolah berjumpa teman lama he..he..he. kami sempat berbincang dan tentu foto bersama beliau.
Sungguh beruntung di tahun 2019 ini saya bertemu dua Idola yang lain bidangnya, pada bulan Januari bertemu Mbak Christine Hakim di Rumah Mas Guruh, dan kini bertemu Bu Susi. Siapa yang tak kenal wanita perkasa yang suka menenggelamkan kapal ini ?.
Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 Susi Pudjiastuti yang lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965,buah cinta dari Bp Haji Ahmad Karlan dan ibu bernama Hajjah Suwuh Lasminah, keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.
Meskipun tidak tamat SMA toh mendapat gelar Dr. (Honoris.Causa. dari Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016) Setelah putus sekolah kelas 2 SMA, Konon Bu Susi menjual perhiasannya dan mengumpulkan modal Rp.750.000 untuk menjadi pengepul ikan di Pangandaran.
Usahanya yang ulet dan pantang menyerah membulatkan tekat Bu Susi pada tahun 1983. Bisnisnya berkembang hingga pada tahun 1996 Bu Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine Product dengan produk unggulan berupa lobster yang diberi merek “Susi Brand.
Semula membeli pesawat dengan masud untuk mengangkut dagangannya yaitu hasil dari laut supaya cepat sampai. Keberhasilannya menyingkat waktu pengiriman produk perikanan hingga berkembang menjadi bisnis aviasi.
Bisnis pengolahan ikan juga semakin berkembang dan meluas menembus pasar hingga ke Asia dan Amerika. Oleh karena itu, Bu Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan cepat mengangkut produk hasil lautnya dalam keadaan masih segar.
Hingga sekarang sebagai Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation dan merambah pada usaha penerbangan Susi Air dari Jawa Barat.
Seorang wanita yang mempekerjakan 136 pilot, dengan 90 di antaranya merupakan pilot asing selalu disiplin dalam kerja dan seimbang dalam mengatur waktu. Tahun 2012 Susi Air mampu melayani 200 penerbangan perintis.
Situasi yang terjadi di Tanah Air melecutkan semangat Bu Susi untuk semakin melesat merambah pada hal Kemanusiaan. . Tak lama berselang baru saja membeli pesawat untuk mengangkut ikan ternyata tsunami menimpa dan menerjang Aceh.
Kota serambi Mekah itupun porak poranda. Ribuan orang meninggal dunia dan hampir semua jalur transportasi yang masuk ke Aceh terputus total. Bu Susi berinisiatif meminjamkan pesawatnya untuk mengangkut bantuan selama kurang lebih dua mingguan.
Namun, ketika Bu Susi akan menarik kembali pesawatnya banyak organisasi kemanusiaan yang ingin tetap menggunakan pesawatnya. Mereka bersedia menyewa pesawat Bu Susi untuk mengirim bantuan ke Aceh.
Dari peristiwa itulah, Bu Susi kemudian terpikir untuk secara serius terjun ke bisnis penerbangan. Sampai tahun 2012,perusahaan penerbangan miliknya telah mengoperasikan setidaknya 50 pesawat berbagai tipe, seperti 3 Piaggio P180 Avanti 32, Cessna Grand , 9 Pilatus PC-6 Porter dan Caravan.
SRIKANDI Indonesia yang namanya selalu dikaitkan dengan kata “tenggelamkan” telah menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan,yang disegani dan ditakuti oleh nelayan asing para pencuri ikan di perairan Indonesia. Betapa tidak beliau dikenal akan kebijakannya yang tegas terhadap penangkapan ikan ilegal.
Bahkan yang mengacu kepada hukuman penenggelaman kapal-kapal asing ilegal di perairan Indonesia. Upaya ini pada akhirnya membuahkan hasil; penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature menunjukkan bahwa kebijakan agresif Bu Susi terhadap penangkapan ikan ilegal telah mengurangi upaya tangkap sebesar 25% dan berpotensi menambah jumlah tangkapan sebesar 14% dan keuntungan sebesar 12%.
Hal ini sungguh terbukti. Sewaktu saya berkunjung ke Merauke, betapa banyaknya kapal besar yang mangkrak dan ditahan, karena tidak mematuhi aturan hukum perairan di Indonesia.
Kiprah Bu Susi juga semakin membooming, beliau termasuk salah satu mentor bertaraf internasional yang membimbing dan mendampingi para pencinta kelautan Tiga orang mentor tersebut adalah:
- Maria Damanaki, duta besar dunia untuk samudra, The Nature Conservancy. Maria adalah mentor dari Dr Katie St. John Glew dengan idenya mengenai “memverifikasi lokasi penangkapan ikan dan meningkatkan keterlacakan”.
- Maren Hjorth Bauer, kepala eksekutif dan salah satu pendiri, Katapult Ocean. Maren adalah pembimbing dari Dr Ling Ka Yi dengan inovasinya mengenai “daging bersih berbasis sel”.
- Susi Pudjiastuti, mantan menteri Kelautan dan Perikanan, Indonesia; pendiri, PT ASI Pudjiastuti Aviation. Bu Susi adalah pembimbing dari Olga Luca Caro Jcome dan projectnya yaitu “melindungi dan memulihkan terumbu karang melalui ekowisata”.
Bu Susi juga mengukir banyak prestasi antara lain :
- Purwa citra Priangan Award untuk Peningkatan Kehidupan Nelayan dari Pikiran Rakyat. Tahun 2004
- Pelopor Wisata dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004
- Pelopor Ekspor Ikan Laut dari Gubernur Jawa Barat 2005
- Young Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005
- Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise
- Exporter 2005dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006
- Metro TVAward for Economics-2006,
- Inspiring Woman 2005dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia
- Tokoh Wanita Inspiratif Penggerak Pembangunan, dari Gubernur Jawa Barat, 2008
- Saudagar Tatar Sunda dari Kamar Dagang dan Industri Jawa Barat Tahun 2008
- Berprestasi Award dari PT Exelcomindo tahun 2009
- Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tahun 2009
- Indonesian Small & Medium Business Entrepreneur Award dari Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Tahun 2010
- Ganesha Widyajasa Aditama Award dari ITB. Tahun 2011
- Award for Innovative Achievements, Extraordinary Leadership and Significant Contributions to the Economy, APEC. Tahun 2011
- People of The Year 2013 dari Koran Sindo. Tahun 2014
- Person of The Year 2014 dari Warga Kota Solo. Tahun 2015
- Kanjeng Ratu Ayu (KRAY) Susi Pudjiastutiningrat, dari Keraton Surakarta Hadiningrat. Tahun 2015
- Perempuan Pertama yang Menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan, dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Tahun 2015
- Penghargaan Perempuan Jawa Barat, dari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI Jawa Barat). Tahun 2015
- Penghargaan 10 Nopember dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya). Tahun 2015
- Tokoh Publik Inspirasional Tahun Ini, Public Relation Award and Summit, dari Serikat Perusahaan Pers. tahun 2016
- Leaders for a Living Planet Award dari WWF, 16 September 2016, sebagai penghargaan atas perannya dalam memajukan pembangunan sektor perikanan yang berkelanjutan, pelestarian alam laut, dan pemberantasan pencurian ikan.
- Doktor Honoris Causa oleh Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016.
- Peter Benchley Ocean Awards. Tahun 2017
- Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang diselenggarakan di Seattle, Washington, Amerika Serikat 5 Juni 2017.
- The BBC 100 Women. Tahun 2017
- Doktor Honoris Causa bidang keilmuan management dan konservasi sumberdaya kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS Surabaya). November Tahun 2017
- Srikandi Nekat Award dari Yayasan Retno Sekar Budoyo pada 25 Februari 2018
- Creative & Innovative Person of the Year; Indonesian Choice Awards NET. 5.0. 29 April 2018
Semoga Kinerja yang unggul yang dicontohkan Bu Susi kepada kita semua, meskipun sibuk dengan pekerjaan maha besar toh tetap punya waktu untuk mengerjakan hal-hal yang produktif dan hobi yang membuat kita semakin seimbang jiwa raga. Selamat Bu Susi, terima kasih untuk keramah-tamahan, kesederhanaan dan kerja keras serta kedisiplinanmu***
Oleh Sr. Maria Monika Puji Ekowati SND
Artikel ke :23 YPTD
Dari berbagai sumber:
Instagram Bu Susi, wawancara dengan Bu Susi, Wikipedia