KMAA -14. Jika Tak Pernah Menulis,Takkan Pernah Bisa

Terbaru24 Dilihat

Jika Tak Pernah Menulis,Takkan Pernah Bisa

#Menepis Kesulitan Menulis

Pernakah kita membaca atau mendengar kalimat ini.“Jika kamu tidak pernah mencoba, kamu tidak akan pernah tahu.” Kalimat sederhana, tapi penuh makna dan mampu memotivasi orang untuk melakukan sesuatu yang akan digeluti..

Kalimat ini sering penulis pakai untuk menggerakkan teman-teman guru atau lainnya, untuk selalu meng-upgrade diri agar terus meningkatkan kualitas diri. Atau meng-update perkembangan ilmu pengetahuan hingga tidak tertinggal dengan perkembangan zaman.

Sering penulis temukan beberapa teman guru dalam sebuah group whatsApp. Masuk ke dalam group bukanya untuk mengembangkan pengetahuan, tapi hanya ingin dikasihi tanpa untuk mencoba belajar mandiri. Ini yang penulis sayangkan, mau menerima hasil tanpa harus belajar meningkatkan kualitas diri hingga bisa mampu berdiri sendiri. Jika ini dibiarkan ada pada diri kita, bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Meningkatkan diri saja tidak mampu.

Jika tidak pernah mencoba untuk melakukan sesuatu, bagaimana bisa mengetahui akan sesuatu tersebut. Mencoba untuk mengetahui apa yang seharusnya kita tahu dan itu merupakan bidang yang digeluti, merupakan sebuah keharusan.

Begitu juga dalam menulis. Jika kita tidak pernah menulis, maka kita tidak akan pernah bisa menulis. Namun, ketika kita berusaha mencoba untuk menulis dan terus konsisten, bukan saja bisa menulis, bahkan ilmu-ilmu yang lain akan mengikuti. Karena menulis identik dengan membaca, semakin intensif membaca, wawasan pun semakin bertambah.

Mencoba untuk bisa butuh waktu, tidak tetiba jadi atau seketika. Perlu proses, butuh kesabaran dan ketekunan.

Thomas Alva Edison butuh waktu lama dan butuh ribuan cara untuk menemukan lampu pijar. Pada akhirnya dia menemukan apa yang diinginkan. Hingga beliau mengetahui bagaimana lampu pijar itu bisa hidup. Mungkin kalau beliau tidak pernah mencoba, maka dunia ini masih gelap.

Begitu juga dengan menulis, butuh proses, butuh waktu, butuh konsisten, butuh latihan. Karena menulis merupakan keterampilan proses. Untuk mencapai trampil butuh latihan maksimal, bukan tiba-tiba langsung jadi penulis.

Maka itu, marilah kita mencoba untuk berusaha sendiri untuk meningkatkan kualitas diri. Bukan menjadi orang yang mengharapkan uluran tangan dari orang lain. Ubah mindset kita, bahwa jika kita mau berusaha dengan tekun, sungguh-sungguh, dan sabar. InsyaAllah pasti kita bisa dan menjadi tahu. Sebagai mana sebuah maqolah bahasa Arab yang sangat familiar.”Man Jadda Wa Jadda” Siapa yang sungguh-sungguh, pasti bisa.

Marilah kita menulis! Jika kita tak pernah menulis, maka kita takkan pernah bisa menulis, apalagi membuat buku.

Tinggalkan Balasan