Karakteristik Cerpen
Setelah kita mengenal cerpen di pertemuan pertama maka pertemuan kedua kita berkenalan dengan karakteristik cerpen.
KARAKTERISTIK CERPEN
Di bawah ini dijabarkan beberapa unsur cerpen dan bentuknya:
Unsur-Unsur Cerpen
- Unsur Intrinsik
- Unsur Ekstrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur menjadi dasar bangunan sebuah cerpen. Antara lain:
- Tema
Pembahasan pertama yaitu tema. Apa sih tema itu? Apakah tema dengan judul itu sama? Mari kita bahas. Tema merupakan ide/gagasan pokok, makna mendasar, atau sebutlah sumber utama yang menjadi piranti sebuah cerpen. Tema merupakan hal yang utama untuk dipikirkan sebelum memulai menulis. Sedangkan judul menurut KBBI merupakan kepala karangan (cerita, drama, dan sebagainya) atau disebut juga tajuk. Judul memiliki cakupan yang lebih sempit dan spesifik.
Dari pengertiannya sudah terlihat berbeda. Maka dari itu, sebelum memulai menulis kita harus paham dengan temanya. Agar kita mudah untuk menuangkan ide ke dalam tulisan. Kita bisa mengambil tema apa pun dan bebas menentukan sesuai inspirasi dari mana pun, seperti membaca, menonton, mengamati sekitar, dan lain sebagainya.
Namun, bagi kita yang baru memulai untuk menulis. Cobalah untuk mengambil tema dengan yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, yang mudah ditemukan dan pembahasannya sangat mudah untuk kita kuasai, akan mudah pula jika hal itu pernah kita alami. Misalnya teman-teman sedang mengalami patah hati. Nah, teman-teman bisa menuliskan dengan tema patah hati.
- Penokohan
Tokoh atau penokohan adalah salah satu bagian yang wajib ada dalam sebuah cerpen. Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan cerpen.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Sedangkan penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita. Watak yang diberikan dapat digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan dalam melihat suatu masalah.
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
- Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai sifat yang baik.
- Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada tokoh
- Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki, sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
- Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis. Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
- Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna dalam cerita.
Sedangkan penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode, diantaranya:
- Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut, pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
Contoh : Andi, bukan Budi. Orang berbadan tegap yang berdiri di seberang jalan. Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 31 tahun. Ia lalu mengangkat tangannya. Tangan yang putih kecokelatan. Ia seperti terlihat menggigil. Ku coba untuk bertanya kepadanya.
- Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.
Contoh : Ia dobrak pintu tersebut. Ia lalu menangis. Mengapa setiap orang tidak memedulikannya bahkan di hari ulang tahunnya, batinnya. Mak Reno, pembantu Santi, mencoba menenangkan Santi agar berhenti menangis.
“Sebenarnya kamu menghentikan tangisanmu, kamu kan bisa membahagiakan orang tuamu. Dengan kebaikan yang kamu perbuat pada setiap orang pasti orang tuamu akan peduli” ujar Mak Reno. Santi tetap menangis.
- Latar/setting
Setting cerita itu merupakan tempat, waktu, dan suasana yang menjadi momentum terjadinya sebuah cerita. Sebagai contoh, perhatikan narasi berikut:
Saat matahari terbenam di langit malam, Anna perlahan berbalik dan berjalan menuju rumahnya. Semua diam dan sepi. Melalui jendela, dia bisa melihat kakaknya Robi menonton pertandingan sepak bola di TV. Robi telah tinggal di rumah baru dari tahun pertamanya kuliah di kota. Kadang-kadang terasa sepi, tetapi Anna merasa agak senang tidak berada dalam bayang-bayang Robi selama SMA-nya.
Dari narasi tersebut, kita bisa menemukan latar tempat, waktu, dan suasana. Tidak begitu sulit untuk menuliskan setting dalam cerita. Kita hanya perlu tahu tentang penokohan yang akan kita tuliskan. Contoh, jika kita ingin menceritakan tentang seorang CEO yang tampan. Maka, kita bisa membuat setting tempat di perusahaan dan menceritakan dengan suasana seorang CEO yang dimaksud.
Sumber : notepam.com
Itulah beberapa hal terkaitdengan unsur instrinsik cerpen selanjutnya kita akan mengenal unsur ekstrinsik cerpen. Unsur ekstrinsik cerpen meliputi :
- Latar belakang masyarakat : Ideologi negara, kondisi ekonomi, konsidi sosial dn ondisi politik
- Latar belakang penulis : Riwayat hidup, kondisi psikologis seseorang / aliran sastra
- Nilai yang terkandung : Moral, agama, budaya sosial.
Demikian materi hari kedua kelas cerpen semoga bermanfaat. Bersyukur untuk kesehatan, hari dan kesempatan yang Allah berikan hingga masih bisa belajar dan semangat untuk terus menimba ilmu.
#KarenaMenulisAkuAda
#Day2KMAAYPTDChallenge
Gunungkidul, 22 Agustus 2021
Mantap. Semangat terus bunda!
Setelah mengetahui penokohan, mba Atik pilih tokoh yang mana?