Filosofi Senter

Apa itu senter? Semua orang mestinya tahu, ada yang menyebutnya flash light, lampu sorot bahkan sentolop.

Ada beberapa orang teknik yang hobi mengkoleksi senter, karena diperlukan untuk menerangi lokasi yang sedang diperbaki entah mobil, mesin atau peranti elektronik. Dari yang murah alias gratis, karena mendapatkan berupa cindera mata, atau yang harus dibeli dengan harga mahal, karena jangkauan sorotnya sangat jauh dan terang.

Dari bentuknya juga bervariasi, ada yang besar, tapi ada yang mini sekecil jari kelingking. Ada yang berbentuk kotak dan dapat dipasang di kepala.

Fungsi senter adalah untuk menerangi kegelapan atau menambah penerbangan bila Anda bekerja di tempat gelap, maupun bekerja pada alat yang rumit. Alat ini dapat beroperasi bila sudah dipasangkan baterai baik yang berbentuk bulat, kancing maupun seperti tabung kecil.

Ada juga yang bentuknya seperti ballpoint, praktis, mudah dibawa bisa dikantongi meski mahal harganya.

Bagi mereka para pedagang batu permata, senter juga alat andalan untuk meneropong batu permata.

Saat membeli senter yang cukup mahal, ada yang bertanya, untuk apa, Dan secara bergurau dijawab, “untuk menerangi jalan yang gelap.”
Bahkan ada seseorang yang ingin membawa senter saat kematian menghampirinya. Meski bisa saja akan “diambil” atau “diselamatkan” oleh keluarga yang masih hidup.

Sejak kejadian itu, timbul pikiran, untuk apa menumpuk harta, toh akan diambil oleh yang masih hidup. Jadi selagi masih hidup, sebaiknya bisa menggunakan harta yang dimilki sebaik-baiknya. Ingatlah hukum tabur tuai, jadi  sebaiknya seringlah bersedekah atau membantu orang yang kesusahan, atau menyumbang kegiatan kemanusiaan seperti bakti sosial, anak yatim, dan lain-lain.

Bila dulu, senang sekali kalau ditraktir teman makan atau nonton, sekarang harus sebaliknya  lebih suka mentraktir teman. Karena semakin banyak memberi dengan tulus, maka akan semakin banyak pula pahala yang didapat.

Bagaimana Anda bisa mendapatkan sesuatu, bila semasa hidup Anda jarang memberi ? Anda saat hidup, bekerja dengan giat untuk mendapatkan harta, dan harta tidak seperti senter yang dapat dibawa saat kematian menjelang.

Belajarlah untuk banyak memberi atau berdana selagi Anda masih memiliki kesempatan. Belajarlah untuk  menghilangkan watak kikir, karena dengan belajar memberi, maka Anda  sudah berada dijalan yang benar.

Semoga filosofi senter ini juga bisa membantu membuka pikiran Anda.

Tangerang Selatan, 1 September 2021.

@sg

Tinggalkan Balasan