Alkisah pada era samurai sedang merebak di Jepang. Seorang Samurai yang sangat penasaran ingin mengetahui benarkah Surga dan Neraka itu ada. Samurai ini mendatangi seorang bijak yang dikagumi dan dihormatinya.
“Orang bijak, tolong jawab dengan jujur padaku, apakah Surga dan Neraka itu ada?
Orang bijak itu menjawab dengan nada ketus “Anakku, engkau terlalu bodoh untuk mengetahuinya.”
Orang bijak itu tampak menghina sang Samurai, yang langsung merasa tersinggung.
“Orang bijak, ketahuilah saya bukan orang bodoh, jawab pertanyaan saya, atau bila tidak tahu, jujur saja.”
Lalu orang bijak menjawab dengan kasar: “Hai orang bebal, itu pertanyaan bebal, dengar ya, saya tidak berkenan menjawabnya. Pergi sana!”
Sang Samurai mulai naik pitam, lalu serunya: “Jangan sombong kau orang bijak, dengan sekali tebas kepalamu akan terpisah dari badanmu.”
Orang bijak itu malah menjawab dengan hinaan: ” Pedangmu logamnya sudah berkarat, untuk memotong kue saja belum tentu bisa! ”
Murkalah sang Samurai, harga dirinya seolah sangat direndahkan. Ia sudah meraba hulu pedangnya dan nyaris menariknya guna menebas leher orang bijak itu.
Orang bijak itu menatap dengan tajam mata sang Samurai, katanya : “Inilah Neraka! Saat batinmu merasa kecewa dan tersinggung, itulah yang disebut neraka, kamu mau memenggal kepalaku gara-gara rasa sakit hatimu? Kamu akan disana lama sekali, sepanjang umurmu. Itulah Neraka.”
Mendengar jawaban tentang Neraka, tersadarlah sang Samurai pada awal pertanyaannya, lalu ia berkata: “Inilah jawaban yang kutunggu, engkau sungguh bijak dan jujur.”
Ternyata orang bijak ini tidak memberikan jawaban yang berbelit-belit dan membingungkan, namun orang bijak ini telah meminta sang Samurai memahami langsung jawaban atas pertanyaannya.
Orang bijak tidak mengatakan bahwa jawabannya berdasar yang tertulis dalam kitab suci namun dia mengajarkan sang Samurai bukan ke otak didalam kepalanya, namun langsung ke hatinya.
Sang Samurai langsung berlutut dan bersujud kepada orang bijak, sambil menangis:” Anda adalah orang bijak yang luar biasa, terima kasih banyak! ”
Orang bijak itu menatapnya dengan tersenyum: “Inilah Surga ! Itulah yang kamu alami di hatimu saat ini, harap jagalah hatimu seperti ini hari demi hari, itulah Surga!”
Tangerang Selatan, 4 September 2021
@sg