Sesampainya di Hotel Radisson Blue dari bandara, saya hanya sempat beristirahat sebentar dan kemudian memulai pengembaraan di ibukota salah satu negara Baltik ini. Jalan-jalan ini memang ikut dengan rombongan yang sudah menunggu sekitar pukul 12.30 di lobi hotel.
Tujuan pertama jelajah kami di Riga adalah melihat salah satu ikon kota Riga, yaitu Latvian Academy of Science yang terletak di Distrik Moskow, tidak begitu jauh dari Sungai Daugava yang mengalir meliuk-liuk membelah kota Riga.
Cuaca di minggu kedua bulan Maret masih sangat dingin menusuk tulang, dan matahari sendiri enggan bersinar di langit kota Riga. Perjalanan dengan bus menuju ke Akademijas Iela cukup lancar di hari Minggu siang itu. Rombongan dalam busa kami dibagi beberapa kelompok dengan satu orang pemandu wisata.
Di depan Gedung Akedemi Ilmu Pengetahuan Latvia ini kami berkumpul sambil mendengarkan sedikit kisah tentang salah satu gedung pencakar langit paling tinggi di Riga ini. Sekilas gedung ini sangat mirip dengan Gedung Palace of Culture and Science di Warsawa atau pencakar langit era Stalin yang disebut Seven Sisters di Moskwa.
Gedung ini konon merupakan hadiah dari Stalin buat rakyat Latvia dan dibangun sejak tahun 1951 namun baru selesai pada tahun 1961 ketika Stalin sudah tidak ada lagi di dunia ini. Kalau kita memperhatikan gedung ini, ada hiasan Palu Arit di dinding dan juga dulu di puncaknya ada karangan bunga dengan bintang bersudut lima sebagai lambang komunis. Namun karangan bunga dan bintang bersudut lima itu sudah di hilangkan sejak Latvia memperoleh kemerdekaan pada 1991.
Gedung ini sendiri memiliki 21 lantai dengan ketinggian sekitar 107 meter. Namun tempat yang menarik adalah di lantai 17 pada ketinggian sekitar 65 meter dimana terdapat “Panorama Riga Observation Desk”. Sebuah tempat bagi wisatawan untuk menikmati pemandangan kota Riga secara 360 derajat. Selain pemandangan sungai Daugava dan jembatan-jembatannya yang indah, kita juga bisa melihat Riga Central Market yang unik dengan atap berbentuk hanggar.
Ternyata Riga Central Market sendiri menjadi tujuan berikut jelajah kami di hari pertama di kota Riga. Bus segera kembali berjalan menyusuri jalan-jalan yang tepiannya banyak diselimuti salju di kota Riga. Dan dari kejauhan Gedung Akademi Ilmu Pengetahuan Latvia ini sekilas mirip juga dengan Gedung Empire State Building di New York, walau tentu saja dalam bentuk yang lebih kecil.
“Gedung ini juga sering dijuluki Kremlin dan Kue Ulang Tahun Stalin oleh penduduk setempat.” Demikian keterangan pemandu wisata kami ketika bus mulai berjalan meninggalkan gedung zaman kejayaan Soviet ini.
Riga Maret 2018.