Selepas menyaksikan keindahan Gereja Besi di Fener, saya melanjutkan langlang di Istanbul dengan mengunjungi satu tempat yang lumayan menarik. Ini adalah Taman Mini versi Turki yang dinamakan Miniaturk.
Miniaturk terletak di kawasan Beyoglu dan saya naik metrobus dari Gereja Besi Bulgaria walau sempat sedikit nyasar ke kawasan Eyup. Di dekat pintu gerbang Miniaturk terdapat sebuah papan informasi yang menjelaskan aplikasi gadget dan sekilas sejarah Taman Mini Turki yang mulai dibuka pada tahun 2003 di daerah seluar 60 ribu meter persegi.
Setelah membeli tiket seharga 20 TL, saya segera mencari makan siang. Maklum waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 1 siang. Lumayan juga dapat menu khas Turki berupa ayam panggang dan kentang goreng dengan ditemani the hangat. Setidaknya untuk memberikan energi keliling dan melihati-lihat apa saja yang ada di Miniaturk ini.
Selepas makan barulah saya memulai pengembaraan dan melihat replika mini bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Istanbul, Anatolia, dan bahkan dari negeri-negeri tetangga yang dulunya termasuk dalam wilayah Kekaisaran Ottoman.
Sebagian bangunan tersebut sudah pernah saya lihat aslinya, sebagian lagi hanya reruntuhannya. Namun di sini kita bisa melihat replika mini ketika gedung, bangunan atau monumen tersebut masih utuh. Menurut leaflet ada 134 miniatur yaitu 59 yang terdapat di Istanbul, 62 dari Anatolia dan 13 dari negeri-negeri eks Ottoman.
Perjalanan ini juga sebagian mengingatkan saya akan beberapa tempat yang pernah saya kunjungi, misalnya saja Masjid Isa Bey di Efesus dengan dua kubahnya dan juga ke tempat yang belum sempat saya lihat seperti Masjid Aladdin di Konya. Namun semuanya memberi kesan yang menyenangkan , seakan-akan berjalan-jalan ke seantero Turki dan bahkan Kekaisaran Ottoman.
Saya melangkahkan kaki perlahan, melihat miniatur yang dibuat dengan sangat indah dengan ukuran 1/25 ukuran aslinya. Mengagumi keindahan dan detail yang disajikan. Sambil sesekali melihat informasi tentang nama dan lokasi bangunan tersebut.
Ada beberapa yang sempat saya abadikan seperti Izmir Clock Tower yang tinggi menjulang dan juga Rumah Bunda Maria. Serta masih banyak lagi yang meninggalkan kesan. Salah satunya yang saya suka adalah dua dari Tujuh Keajaiban Dunia jaman Kuna yang ada di Turki yaitu, Artemis Temple yang pernah saya kunjungi di Efes, Anatolia dan juga Halicarnassus Mausoleum.
Selain itu banyak juga miniatur tempat-tempat di Istanbul yang bahkan lebih asyik dinikmati dalam bentuk miniaturnya. Sebut saja Aya Sofia, Blue Mosque dan bahkan monumen kecil di kawasan Sultan Ahmet dan Hippodrome yang pernah saya lihat tetapi sebelumnya tidak begitu memperhatikan namanya.
Yang lebih mengasyikkan tentunya kita juga akan bisa melihat masjid Muhammad Ali di Cairo, bahkan Masjid Al Aqsa dan Dome of the Rock di Yerusalem serta Jembatan Mostar di Bosnia. Selain itu ada juga miniatur Tomb of Gul Baba yang pernah saya kunjungi di Budapest.
Kalau kita sudah mulai bosan dengan miniatur di ruang terbuka, ternyata ada juga Istanbul Crystal Museum yang memamerkan sebagian miniatur nan indah tadi dalam bentul kristal 3 Di antara nya adalah Galata Tower, Topkapi Palace, Hagia Sophia Museum, Blue Mosque, Ciragan Palace, Dolmabahce Palace, Maiden’s Tower, Fatih Mosque, dan Haydarpasa Train Station.
Di sini juga ada Panorama Victory Museum dimana kita melihat diorama kehidupan tentara pada saat perjuangan kemerdekaan Turki.
Sesudah sekitar dua jam berada di kawasan Miniaturk, saya merasa sudah berkeliling berbagai tempat menarik baik di Istanbul, Anatolia dan juga negeri-negeri sekitar yang pernah berada dalam wilayah kekuasaan Dinasti Ottoman.
Saya kemudian kembali ke halte Metrobus dan menunggu bus no 41 yang akan membawa saya kembali ke pusat kota Istanbul.