Jalan-jalan di kota Washington DC, ibu kota negeri Paman Sam yang cantik terus berlanjut. Setelah mengintip Gedung Putih dan melihat nenek Conchita yang melakukan aksi demo selama bertahun-tahun, saya sempatkan sekali lagi menikmati suasana Lafayette Square dengan patung-patung nya yang bersejarah.
Selain patung berkuda Andrew Jackson, presiden ketujuh Amerika Serikat yang ada di tengah-tengah taman dan patung Marquis de Lafayette, masih ada lagi patung Brigadier General Thaddeus Kosciuszko, seorang pahlawan kemerdekaan Amerika yang berasal dari Polandia.
Sambil menikmati sekali lagi pemandangan Lafayette Square dengan latar belakang Gedung Putih di kejauhan, kaki kemudian dilangkahkan dengan santai menyeberangi H Street NW. Oh yah, selain diberi nama seperti Independence Avenue, atau Pennsylvania Avenue, jalan-jalan di kota Washington yang membentang dari timur ke barat sebagian dinamakan sangat sederhana yaitu A Street, B Street dan seterusnya.
Setelah menyeberang H street, agak belok kanan sedikit menyusuri Vermont Avenue kembali menuju stasiun metro Mc Pherson Square. Di jalan yang cantik ini di sebelah kanan terdapat salah satu hotel berbintang lima yaitu Sofitel Washington DC Lafayette Square. Sedangkan di sebelah kiri jalan ada sebuah gedung besar terdiri dari beberapa tingkat, dan mungkin sekali sebuah gedung pemerintahan.
“
Department of Veteran Affairs” Demikian sebuah prasasti tertempel di salah satu sisi gedung. Sementara di bawahnya juga tertulis kata-kata “
To care for him who shall have borne the battle and for his widow, and his orphans”.Di sebelah atas terdapat logo kementerian yang mengurusi para purnawirawan ini. Ternyata di negeri Paman Sam ada organisasi pemerintah sampai ke level kementerian yang mengurusi kesejahteraan para veteran. Mungkin karena negeri ini suka sekali berperang?
Dan rasa ingin tahu ini membuat saya mencari lebih banyak informasi mengenai kementerian ini. Dilansir dari www.va.gov,Amerika Serikat menyatakan dirinya sebagai salah satu negara yang mempunyai sistem kesejahteraan dan bantuan yang paling baik dan lengkap untuk para veteran.
Bahkan sejarahnya juga bisa ditarik mundur sampai ke sebelum berdirinya negeri adidaya ini, yaitu pada 1636 ketika salah satu koloni sedang terlibat peperangan dengan suku Indian dimana para prajurit yang terluka dan menjadi cacat akan mendapatkan dukungan penuh dari koloni. Sebagaimana diketahui, bahwa sebelum terbentuknya Amerika Serikat, di benua merah ini sudah terbentuk koloni-koloni pendatang dari Eropa.
Walaupun sudah terbentuk pada tahun 1930, tetapi badan ini baru naik pangkat setingkat kementerian baru saja pada tahun 1989. Selain kesejahteraan dan kesehatan buat para purnawirawan, para janda dan keluarganya, hal penting yang dikelola kementerian ini adalah urusan pemakaman bagi para purnawirawan di taman makam pahlawan di seantero negeri.
Sedangkan nukilan kalimat “
To care for him who shall have borne the battle and for his widow, and his orphans” merupakan kutipan pidato presiden ke 16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln pada pidato pengukuhannya untuk masa bakti kedua pada 4 Maret 1865. Pada saat itu Amerika Serikat sedang dilanda perang saudara yang memakan banyak korban baik di pihak utara maupun selatan.
Dengan perhatian yang sistem kesejahteraan yang baik untuk purnawirawan, diharapkan tidak ada yang hidupnya terlantar dan terlunta-lunta di masa tua.
Begitulah yang terjadi di Amerika bagaimana di negeri kita?
Washington, 2014