Kolak Ramadan

Kolak Ramadan

Memasuki hari ke – 5 Ramadan 1446 Hijriah, awak membeli penganan untk berbuka puasa.  Kali ini makanan dan minuman nan di pilih khas kuliner minangkabau. Ada 2  manfaat diperoleh. Selain melepas rindu taragak (rindu) kampuang halaman nan jauah dimato juga mengembalikan memori indra pengecap ke masa kecil dahulu.

Jadilah di hari Rabu 5 Maret 2025 awak ke Pujasera (Pusat Jajanan Serba Ada) Pperumahan Bumi Harapan Permai (BHP).Langsung saja menuju langganan keluarga. Itulah kedai Uni Eka menjual makanan Padang.  Disini juga tersedia beragam jenis makanan pembuka puasa.

Uni Eka di bulan puasa ini spesial menyediakan menu khas urang awak Padang. Ada kolak minangkabau plus ketan, ada lapek bugis, sari kayo dan jenis makanan lainnya. Semengtara di lapak lain tersedia juga jenis makanan dari beragam daerah. Warga BHP RW 06 keluarahan Dukuh Jakarta Timur tinggal memilih  mau berbuka dengan makanan apa.

Suasana puja sera semakin dekat waktu berbuka puasa semakin banya yang belanja. Inilah salah satu kenikmatan Ramadan. Menahan lapar dan haus selama lebih 14 jam tentu tubuh ini perlu mendapat hadiah makanan nan enak sesuai selera.

Ya Mari kita memanjakan Indra Pengecap.  Anda sudah paham bahwa  indra pengecap adalah salah satu dari lima panca indra manusia. Indra pengecap terletak di lidah . Masih Ingat guyonan goyang lidah,…

Setiap berbuka puasa, kolak menjadi makanan yang tidak bisa dilupakan. Biasanya makanan ini terbuat dari irisan pisang, singkong, ubi yang dicampur gula aren, santan, dan beragam makanan lain. Popularitas kolak sebagai makanan ternyata sudah sejak lama.

Jejak awal makanan ini atau yang sejenis, terbut dari cairan gula aren yang dicampur bahan lain sudah ada sejak zaman Kerajaan Hindu Budha. Pada 902 Masehi, Prasasti Watukura mencatat bahwa makanan sejenis sudah dikonsumsi masyarakat Jawa kuno.

Mengutip situs Historia, kata “kolak” sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu kul laka yang berarti makanlah. Selain itu, ada pula yang menyebut kolak berasal dari bahasa Arab lain, seperti Khalaqa yang artinya menciptakan.

Terlepas dari mana asal-usul kata “kolak”, yang pasti makanan ini adalah bentuk akulturasi kebudayaan lokal dan Timur Tengah. Kebudayaan Timur Tengah yang menyukai makanan manis bersatu dengan bahan-bahan lokal, seperti santan, ubi, kolang-kaling, dan sebagainya banyak ditemukan di seluruh penjuru Indonesia.

Perpaduan itulah yang menghadirkan kolak. Selain itu, kolak juga punya filosofi tersendiri ihwal ke-Islaman. Sebut saja misalkan penggunaan pisang kepok. Pisang kepok merujuk pada kata “kapok” yang berarti menimbulkan efek jera atau tidak akan berbuat lagi.

Pada kesempatan itu awak minta izin kepada Uni Eka untuk membuat video.  Dengan senang hati sekalian promosi kolak padang.  Cerdas juga si Uni.  Dengan suara nyaring menjelaskan secara detail daganan lengkap dengan harga murah meriah.

Alhamdulillah.  Setelah youtube awak share di media sosial banyak juga tanggapan netizen. Alhamdulilah Ramadan penuh keberkahan. Saling berbagi saling membahagiakan sesma warga merupakan kunci membahagiakan keluarga.

• Salam Kuliner
• BHP, 11 Ramadan 1446 Hijriah
• TD