Presiden Sukarno dan Presiden Prabowo: Dua Negarawan, Satu Semangat Juang

Presiden Sukarno dan Presiden Prabowo: Dua Negarawan, Satu Semangat Juang

 

Dua zaman. Dua generasi. Dua presiden. Namun satu semangat: membela tanah air tanpa pamrih. Ir. Sukarno, proklamator dan presiden pertama Republik Indonesia, serta Jenderal Prabowo Subianto, presiden kedelapan yang kini memegang amanah rakyat, adalah dua sosok negarawan yang disatukan oleh garis merah perjuangan dan dedikasi tanpa batas.

Keduanya bukan sekadar pemimpin formal negara. Mereka adalah simbol semangat zaman. Bung Karno membakar semangat Asia-Afrika melalui Konferensi Bandung 1955. Dunia menyaksikan kehadiran Indonesia sebagai mercusuar perlawanan terhadap penjajahan. Presiden Prabowo, dalam caranya sendiri, tampil sebagai tokoh Asia masa kini—diundang khusus oleh Presiden Rusia sebagai narasumber utama forum ekonomi dunia. Satu di era perjuangan fisik, satu di era diplomasi strategis. Namun keduanya sama: membawa nama Indonesia ke panggung terhormat dunia.

Bung Karno adalah orator ulung, memukau bukan hanya rakyatnya, tapi juga para pemimpin dunia. Presiden Prabowo pun dikenal sebagai komunikator tangguh, cakap dalam beragam bahasa, dengan gaya tegas dan bernas. Kedua pemimpin ini berpikir dalam logika strategis, bertindak dengan nurani patriotik. Mereka bukan hanya prajurit, tapi juga pemikir—fighter and thinker—yang meramu idealisme dengan tindakan nyata.

Sebagai penulis buku Prabowo Subianto Presidenku (2013), saya menjadi saksi langsung perjuangan tanpa lelah beliau. Kala itu, saya mengikuti dari dekat langkah-langkah beliau dalam kampanye, menyaksikan bagaimana seorang jenderal yang tidak pernah menyerah terus menanam benih harapan untuk masa depan negeri ini. Kini, dengan kepercayaan penuh rakyat, Presiden Prabowo memiliki kewenangan untuk merealisasikan visi besar: Indonesia sejahtera, berdaulat, dan bermartabat.

Mereka adalah dua mata air dari sumber yang sama: cinta tanah air yang tak tergoyahkan.

> “Hanya bangsa yang berani mengambil nasibnya di tangan sendiri, akan menjadi bangsa yang kuat.” — Ir. Sukarno

“Kalau kita terus bekerja keras, saya yakin Indonesia akan menjadi kekuatan besar di Asia dan dunia.” — Prabowo Subianto

Apalah arti sebuah zaman tanpa pemimpin berjiwa besar. Kita patut bersyukur, Indonesia dianugerahi tokoh-tokoh dengan semangat pembebas, bukan hanya dari belenggu penjajahan, tapi juga dari kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan.

Kini, sejarah tidak sekadar dikenang, tetapi dilanjutkan. Dari Bung Karno ke Pak Prabowo, dari api perjuangan ke bara pembangunan. Semoga semangat ini menginspirasi generasi muda, para pewaris negeri untuk terus berkarya, berbakti, dan menjaga Indonesia tetap dalam pelukan kemerdekaan sejati.

Salam literasi,

  • BHP 3 Juli 2025
  • TD
  • Salam Indonesia Raya.

 


 

 

Tinggalkan Balasan