, , , ,

Penerbit Indie versus Penerbit Mayor (Pertemuan ke-17 Belajar Menulis PGRI)

Mengenal Dunia Penerbit Waktu terus berlalu. Bumi masih tetap melakukan kerja rotasinya untuk membuat pergantian siang dan malam. Planet paling memungkinkan untuk bertahan hidup bagi segala makhluk fisik ini juga

, , , , , , , , , , , , , ,

YPTD dan Literasi 2 (Puisi untuk Bapak Thamrin Dahlan)

  YPTD dan Literasi 2 (Puisi untuk Bapak Thamrin Dahlan)   YPTD, Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan, demikianlah kami mengenal sebuah nama yang Tuan perkenalkan kepada kami para penulis di negeri

, , , , , , , , , , , , , ,

Selamat Matahari Terbit

  Lima jam lagi, di ufuk timur di arah suara musik mengalun   Cahaya itu sudah siap menyambut, sinarnya sudah sedia menggelayut di pelupuk matamu nan sendu.   Lima jam

, , , , , , , , , , , , , ,

Mentalitas Kompeni

  Heran, deh! Hari gini masih ada orang yang suka ngancam Pake acara menakut-nakuti, Dengan penuh siasat dan intrik Mendorong-dorong, menarik-narik, Melempar kesalahan sak enak udhel dhewe! Mirip Kompeni di

, , , , , , , , , , , , , ,

Cinta Senja Pada Jingga

  Senja hampir tiba, sayang… Semakin mendekat, tetapi belum sampai di pelukan Kian merapat, tetapi belum juga engkau dekap. Kemanakah senja itu, sayang?   Jingga terlihat hampir menyeruak, sayang… Lamat-lamat

, , , , , , , , , , , , , ,

Rumput Tetangga (Masih) Lebih Hijau di Zaman Pandemi?

  Dulu, ketika tetangga mempunyai mobil baru. Aku pun ingin mengganti mobilku, dengan merek yang lebih bergengsi.   Dulu, saat tetangga memesan springbed baru. Aku pun ingin membeli springbed terbaru,

, , , , , , , , , , , , , ,

Dongeng Dewi Rembulan, Ibu Pertiwi, dan Raja Nusantara

  Seorang anak menatap rembulan Tiba-tiba matanya berkaca-kaca, mengingat masa kecilnya, saat sang Ibu masih ada dan mendongeng untuknya. Dongeng tentang Dewi Rembulan, dongeng tentang kunang-kunang yang menjadi pengawalnya…  

, , , , , , , , , , , , , ,

Kekuasaan Itu Seumur Laron

  “Kekuasaan itu seumur laron,” demikian ucap Kakek kepadaku di suatu waktu “Iya Cu, kekuasaan itu hanya seumur laron, tidak lebih!” kata Kakek lagi menegaskan wejangannya.   Dalam hati aku