Dalam rangka membudayakan masyarakat untuk hidup sehat dan terhindar dari narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyelenggarakan acara Forum Diskusi Trending Topic di Kalangan Media bertemakan “Menggelorakan Kampanye #Hidup100Persen: Sadar, Sehat, Produktif dan Bahagia”. Acara ini berlangsung pada Kamis, 22 Oktober 2020 di Ruang Binakarna, Hotel Bidakara Jakarta.
Menyesuaikan kondisi pandemi covid-19, Forum Diskusi BNN digelar dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain ada kewajiban untuk mengenakan masker dan menjaga jarak, setiap hadirin juga diharuskan untuk mengikuti rapid test di ruangan terpisah sebelum acara dimulai.
Forum Diskusi BNN turut dihadiri oleh 100 orang dari berbagai kalangan, mulai dari media, blogger dan perwakilan kementerian/Lembaga. Adapun para narasumber yang hadir adalah Drs. Purwo Cahyoko, M.Si selaku Direktur Informasi dan Edukasi BNN; Suci Arumsari selaku Co-Founder dan Director Alodokter; serta Amanda Velani selaku Head of Content Narasi TV.
#Hidup100Persen, Upaya BNN dalam Mengubah Citra
Tagar #Hidup100Persen menjadi tagar yang digaungkan dalam forum diskusi BNN. Selain sebagai tagar pengganti dari tagar lama yakni #StopNarkoba, #Hidup100Persen juga menjadi tagar nasional BNN dalam mengampanyekan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2020.
Ada yang menarik dari tagar #Hidup100Persen. Ternyata tagar tersebut dicanangkan oleh Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin pada 26 Juni 2020. Sesuai tema, #Hidup100Persen memuat 4 komponen dalam gerakan antinarkoba yakni sadar, sehat, produktif dan bahagia.
Menurut Direktur Informasi dan Edukasi BNN, Drs. Purwo Cahyoko, M.Si, BNN kini telah berupaya mengubah citra dalam mengedukasi masyarakat untuk menghindari penggunaan narkoba.
Sebelumnya, kampanye-kampanye BNN disosialisasikan dengan gaya yang kaku. Namun untuk menggaet semakin banyak anak muda, BNN pun mengubah citra dengan menyelenggarakan kampanye dengan cara yang lebih fleksibel dan kekinian. Ini juga dilakukan untuk memaksimalkan potensi bonus demografi yang diprediksi akan terjadi di Indonesia pada 2030-2040.
“Kampanye BNN yang dulunya larangan, kini menjadi pilihan. Yang dulunya otoriatif, kini menjadi fleksibel.” jelas Purwo Cahyoko.
Selain soal perubahan citra BNN, dalam forum diskusi dijelaskan bahwa kondisi pandemi tidak menyurutkan angka peredaran penggunaan narkoba. Yang terjadi adalah justru semakin meningkat.
Oleh karena itu, Purwo Cahyoko berharap bahwa kampanye #Hidup100Persen tidak hanya digelorakan oleh BNN semata namun juga diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.