Hujan Pagi
Tung Widut
Pagi disambut langit abu-abu
Gerimis menambah dingin
Melukis pada permukaan genangan
Membuat pola lingkaran
Dari balik jendela kamar
Rasa malas enggan meninggalkan kasur batal
Setia memberi kehangatan
Sempurna
Kaki tak mau menginjak lantai dingin
Ingin terus menghindar dari kewajiba
Tapi jam dinding terus mengingatkan
Dengan detak yang tak henti bersemangat
Jarum panjang mulai keras mengingatkan
Tak mampu lagi berkata ampun
Harus tepat tanpa alasan
17012024