Panas
Tung Widut
Ada apa dengan bumiku
Yang memeberi kehudupan siang malam
Memberi makan yang tak terhingga jumlahnya
Memberi nafas yang tak pernah terhitung hirupan
Selalu ada tersedia setiaap saat
Kali ini tak seperti biasanya
Rasa panas terasa membakar kulit dalam ruangan
Kipas kertas mendadak semarak
Mendatangkan harapan mengusir hawa
Ternyata tak mampu juga
Cendela di buka
Pintu di buka
Angin di harap datang
Semua hanya harapan
Angin datanglah padaku
Hembuskan kekuasaan mu
Tunjukkan pada kami kau mampu
Menyejukan hawa yang menyerangku
Mentari
Terlenakan sinarmu
Redupkan untuk ku
Jangan menyiksa dengan kemampuanmu
Aku butuh kau berpihak padaku
Aku butuh kau merayu mesra dengan sinarmu
Aku butuh sendumu dihadapanku
Mendung jangan malu datang padaku
Aku ingin kau disampingku
Menikmati siang bersama alam
Hijaunya pepohonan
Kabut dingin menyapa
Kesejukan dinikmati