Saya Tidak Tertarik Dengan Program Guru Penggerak

Wijaya Kusumah

“Maaf Saya Tak Tertarik Dengan Program Guru Penggerak!”, Begitulah Seorang Kawan Mengatakan

 

Maaf saya tak Tertarik dengan program guru penggerak! Begitulah seorang kawan mengatakan kepada Omjay. Baginya program guru penggerak hanya menghabiskan uang negara saja. Sebab hanya guru terpilih saja yang dapat menikmatinya. Sementara guru yang tak terpilih tak bisa merasakan manfaatnya. Uang negara terbuang dan belum menyentuh semua guru Indonesia.

Begitulah obrolan Omjay dengan seorang kawan yang tidak tertarik dengan program pendidikan guru penggerak. Baginya pemerintah pilih kasih. Sebab hanya guru yang terpilih saja yang bisa ikut dalam program unggulan Kemdikbudristek ini. Mereka yang tidak ikut hanya menjadi penonton saja tanpa pernah diberikan kesempatan menjadi pemain.

Seorang kawan memberikan curhat di wa group PGRI.

Berbicara tentang guru penggerak dan pengajar praktik. Keduanya sudah saya lalui. CGP ikut satu kali di angkatan ke 5 dan CPP satu kali di angkatan ke 9.

Saya sadar pas SPP kemarin banyak hal yang diambang batas kemampuan saya, setiap hari cek sim PKB, sekali teledor pagi dak cek sim pkb. Tau nya tes simulasi mengajar saya jadwal pertama di jam 08.00. saya buka wa pemberitahuan itu di jam 08.00 lewat. Ternyata pemberitahuan sudah ada di SIM PKB jam 04.30 pagi itu.

Untuk tes Essay Alhamdulillah selalu lulus. Setelah tes mengajar dan wawancara selalu gagal. Mungkin diri ini lebih cocok untuk jadi pengarang dan penulis.

Sementara itu seorang kawan lainnya justru sangat tertarik dengan program pendidikan guru penggerak. Sebab programnya sangat lengkap sekali dan membuat guru menjadi pemimpin pembelajaran di kelas dan mampu merawat komunitas. Semua masalah dapat diselesaikan dengan tuntas sebab dilakukan dengan cara cerdas.

Beliau telah mengikuti program pendidikan guru penggerak selama 6 bulan dan sangat bersyukur bisa mengikuti program tersebut dengan penuh kesabaran. Tiada hari tanpa belajar dan bergabung di komunitas belajar yang mau terus belajar sepanjang hayat.

Input sumber gambar dokpri
Kami sendiri di asosiasi profesi dan keahlian sejenis atau apks PGRI telah membuka kelas belajar menulis Nusantara KBMN PGRI. Alhamdulillah sekarang sudah memasuki gelombang ke-29. Banyak guru yang belajar bersama hanya melalui WhatsApp group KBMN PGRI gelombang 29.

Peserta akan mendapatkan sertifikat 64 jam dan mendapatkan ilmu menulis dari para narasumber hebat yang dibayar 2M. Makasih makasih. Mereka langsung turun tangan dan bukan urun angan untuk membuat perubahan. Aksi nyata dan tindakan nyata sudah ditunjukkan oleh para narasumber dalam membagikan ilmunya.

Jadi, kita bisa terus belajar bersama tanpa harus ikut program pendidikan guru penggerak. Hasilnya semua peserta yang fokus akan lulus dan menghasilkan buku Solo ber ISBN sebagai bentuk aksi nyata untuk mendapatkan mahkota seorang penulis. Buku adalah mahkota terindah seorang penulis.

Input sumber gambar dokpri
Hal yang sangat menggembirakan dari program pendidikan guru penggerak adalah saat panen hasil belajar. Rasanya senang sekali dapat bertemu dengan para fasilitator dan guru pengajar praktik yang luar biasa. Mereka semua dinilai oleh CGP untuk penilaian kinerjanya.

Aktor pendukung CGP yang terdiri dari Fasilitator, Pengajar Praktik, dan Instruktur memiliki peran penting sebagai teman belajar CGP selama pendidikan. Kualitas aktor pendukung perlu terus ditingkatkan untuk memastikan pembelajaran di dalam Guru Penggerak mencapai hasil yang diharapkan. Penilaian kinerja aktor pendukung akan mencakup penilaian di beberapa aspek, antara lain:

  1. Komunikasi yang memberdayakan
  2. Keterampilan memandu dan memastikan ketercapaian hasil belajar
  3. Keterampilan memandu refleksi dan memberikan umpan balik penilaian
  4. Sikap kerja dan kedisiplinan

Mengikuti program pendidikan guru penggerak seperti makan nasi uduk yang lezat. Di sana ada semur jengkol, tempe dan tahu serta semur kentang yang lezat. Ditambah sambal kacang dan bihun goreng membuat nasi uduk Betawi semakin enak disantap. Wah kalau ada kerupuk lebih nikmat lagi rasanya.

Kalau makanannya enak pasti akan lahap disantap. Apalagi yang makannya orang sehat. Sebab orang yang sakit tidak bisa menikmati makanan lezat. Makan enak dan tidur nyenyak adalah impian banyak orang. Ditambah lagi buang air besarpun lancar.

Begitulah program pendidikan guru penggerak. Kalau yang membuat kurikulum atau konten di LMS moodle guru penggerak bagus dan enak dipelajari, maka akan dilahap oleh semua guru Indonesia yang ingin melayani semua muridnya dengan pelayanan terbaik.

Itulah yang Omjay rasakan setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak selama 6 bulan lamanya. Baik melalui daring maupun luring. Paling senang kalau ada kegiatan lokakarya. Sebab Omjay bertemu dengan kawan-kawan CGP secara langsung. Juga bertemu dengan para pengajar praktik yang hebat dan baik hati. Dapat ilmu baru dan teman baru serta tak lupa uang saku.

” Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya. ” Ki Hajar Dewantara.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “”Maaf Saya Tak Tertarik Dengan Program Guru Penggerak!”, Begitulah Seorang Kawan Mengatakan”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/wijayalabs/64b20e9808a8b51d6d10bea3/maaf-saya-tak-tertarik-dengan-program-guru-penggerak

Kreator: Wijaya Kusumah