Kiat Menunggu Agar Tidak Membosankan

Ilustrasi Menunggu. Sumber: Dok. Pribadi.

Menunggu adalah sebuah proses mengatur waktu dan mengolah emosi. Bayangkan saja jika suatu waktu Anda memiliki janji pertemuan dengan seseorang. Jadwal sudah tersusun dan komitmen bertemu pada sebuah tempat telah melalui proses persetujuan. Lalu Anda sudah sampai di tempat yang dimaksud. Anda sudah duduk sekian menit, 5 menit bahkan hingga sejam. Orang yang menyepakati membuat janji dengan Anda belum datang juga. Ayo, jujur, bagaimana perasaan Anda? Gelisah? Cemberut? Mulai negative thinking? Resah? Atau lapar?

Ini belum termasuk ketika Anda ada kegiatan lain dalam kurun waktu yang hampir bersamaan. Menunggu lama seringkali membosankan. Anda bosan, pikiran mulai terganggu. Emosi mulai labil. Labilnya ke arah sisi negatif. Padahal belum tentu apa yang dipikirkan kejadiannya sama dengan yang dialami pembuat komitmen janji dengan Anda.

Tempat pertemuan bukanlah hal yang penting. Bukan pula topik janjian yang urgent. Waktu pertemuanlah yang utama. Ukuran kita menunggu adalah waktu. Ada janji bertemu si dia di pojok warang jam sekian, namun si dia-nya belum muncul dalam 15 menit. Mulailah lahir kegelisahan. Waktu terganggu oleh karena menunggu, mengakibatkan rentannya emosi goyah.

Mengelola aktifitas menunggu secara positif perlu seseorang lakukan. Jangan biarkan kebosanan dan kegelisahan menemani Anda dalam proses menunggu karena ini akan menyusahkan Anda juga. Berikut ini tips bagaimana mengelola diri kala menunggu.

Simpulkan Kondisi

Menunggu sesaat, 1 hingga 3 menit normal-normal saja. Namun, menunggu hingga berjam-jam, pastinya sedikit membuat kaki kita gatal untuk tidak bergerak. Katakanlah Anda sedang berada di sebuah bengkel mobil, ketika Anda datang dengan maksud hendak mengambil kendaraan, ternyata belum selesai. Masih kurang lebih 2 atau 3 jam lagi selesai. Harus menunggu lagi. Agar mulai menikmati suasana, segera ambil kesimpulan awal bahwa waktu menunggu masih lama. Ini maksudnya agar pikiran kita tidak dipaksa untuk fokus menunggu selesainya apa yang kita tunggu.

Cari Teman Bicara

Di manapun Anda menunggu, sangat penting untuk tidak membiarkan waktu menunggu berlalu dalam keheningan. Segeralah menengok sekitar Anda, cari teman bicara. Ini akan membantu Anda melupakan sejenak bahwa Anda sedang menunggu.

Bercerita 

Menunggu lama tanpa ada aktifitas terasa hambar. Ketika Anda sudah mendapatkan teman ngobrol, segera memulia pembicaraan dengan topik apa saja. Misalnya, membahas apa yang kalian tunggu. Sekiranya di bengkel mobil, bahan cerita tidak akan jauh dari pertanyaan, “Apa penyebab mobil Anda masuk bengkel? Sudah lama menunggu? Apanya yang rusak?

Bergurau

Bercerita dengan orang yang baru bagi kita di tempat menunggu biasanya mengalir begitu saja. Apalagi jika cerita yang ada diselingi dengan gurauan. Ini akan membuat suasana menunggu rileks. Bergurau juga membantu keakraban yang lebih intens walaupun lawan bicara adalah orang yang belum kita kenal lebih jauh. Bahkan namanya pun tidak kita tanyakan. Oleh karena guarauan ada, maka suasana menjadi benar-benar akrab. Jadi, lupa situasi jika sedang menunggu.

Membahas Isu Terkini

Bagi laki-laki, misalnya di bengkel kendaraan, membicarakan topik terkini menjadi opsi utama bahan cerita. Terutama bahan politik dan kebijakan pemerintah. Jika dinikmati, maka pembicaraan akan mengalir terus, hingga lupa bahwa kendaraan yang ditunggu-tunggu sudah selesai layanan servisnya. Sementara bagi kaum feminis, arahnya tentu mengarah ke mode, makanan, selebriti, dll.

Pesan Makanan atau Minuman

Gambar: Nikmati segelas kopi dan sedikit makanan ringan saat menunggu. Sumber: Dok. Pribadi.

Nah, jika menunggu seseorang dalam waktu yang lama dan lokasi menunggunya di sekitar café, pasar dan warung makan, tidak ada salahnya menghilangkan kejenuhan dengan memesan makanan atau minuman. Beberapa potong pisang goreng hangat atau beberapa jumput makanan lokal dan secangkir kopi bisa menjadi penunda kebosanan menunggu. Nikmati saja, sambil melemaskan pantat di kursi atau bangku warung.

Menelfon dan Jelajah Media Sosial

Bagi Anda yang sulit bergaul dengan orang yang baru ditemui di lokasi menunggu, menelfon, chatting, ber-medsos ria adalah pilihan terbaik. Anda akan diam saja, terkesan cuek dengan situasi untuk menghilangkan jenuh menunggu. Aktifitas ini yang paling banyak menjangkau pribadi-pribadi yang menunggu.

Bermain TikTok

Sumber: Dok. Pribadi

Bosan menunggu dengan perihnya mata membaca chatting-an? TikTok siap menemai Anda. Nikmati saja alunan musiknya sambil Anda senyum-senyum sendiri. Hingga tidak terasa Anda sudah menghasilkan sejumlah video unik versi Anda menunggu. Upload saja video TikTok ke media sosial Anda segera. Jenuh hilang, Anda terhibur sekaligus menghibur orang lain.

Menonton Video Online

Gadget pintar saat ini telah menjangkau hampir seluruh kalangan masyarakat. Mungkin memutar MP3 atau MP4 sudah terlalu familiar. Pemilik gadget pintar memiliki otoritas untuk memanfaatkan salah satu fitur andalan smartphone, yakni fitur pemutar video online. Maxstream, Netflix, atau YouTube dapat menjadi teman sementara Anda ketika sedang menunggu. Nah, ketika Anda terhinggapi oleh kejenuhan dan kebosanan, hubungilah penyedia video online di tangan Anda.

Kerja Tugas

Apakah Anda seseorang yang bekerja di kantor? Apakah Anda seorang ASN? Apakah Anda seorang guru? Jika ya, pastinya Anda sering berada dalam sebuah kondisi di mana aktifitas terbatas. Katakanlah seperti saat pandemi Covid-19, bekerja di kantor maupun sekolah  tentunya tidak maksimal. Tidak ada salahnya saat Anda sedang menunggu untuk mengingat kembali rangkaian tugas Anda yang belum selesai. Bisa saja ada tugas yang lupa pengerjaannya. Tidak tersedianya kertas kerja atau laptop bukan penghalang untuk menyelesaikan tugas. Gunakan handphone Anda untuk mulai mengetik poin-poin penting dari tugas Anda yang belum/atau belum terealisasi penyelesaiannya. Lengkapi pula masa-masa menunggu Anda dengan melakukan chatting kepada rekan sejawat.

Secara khusus bagi guru. Menunggu bisa menjadi sumber ide untuk menghasilkan bahan ajar di masa pembelajaran jarak jauh (PJJ). Utak-atik saja kumpulan gambar di handphone. Setiap foto atau gambar bisa menjadi sumber materi pelajaran. Anda bisa memotret kondisi di bengkel, lalu berikan caption pertanyaan yang menantang. Kaitkan dengan topik pelajaran Anda esok hari. Jika memungkinkan, Anda bisa membuat video pendek dari gambar-gambar tersebut. Duduk menunggu, satu tugas, satu materi ajar Anda selesai.

Menulis

Mungkin ini jarang menjadi opsi ketika menunggu. Namun, jika Anda tak ada niat menjalin komunikasi dengan orang-orang di sekitar tempat Anda menunggu, bukalah fasilitas menulis di gadget Anda. Tuliskan saja curhatan Anda saat menunggu. Jika Anda seorang sosialita, tak ada salahnya menuliskan unek-unek di platform media sosial. Nikmati saja prosesnya, menunggu akan membuat Anda menjadi seseorang yang berguna menyebarkan pengetahuan lewat tulisan-tulisan di media sosial.

Cuci Mata, Tenangkan Hati

Paling sederhana nikmati saja pemandangan yang ada di sekeliling Anda. Bagaimana jika berada dalam ruangan tertutup? Kosongkan pikiran Anda dari pikiran-pikiran negatif dan jadikan semua objek yang ada di sekitar Anda sebagai pemandangan alam yang menakjubkan. Biarkan mata Anda menjelajahi setiap lekuk objek yang Anda jumpai. Namun, ingat hati jangan tergoda jika ada makhluk ciptaan-Nya yang menggetarkan ubun-ubun Anda. Mata adalah penunjuk jalan ketenangan Anda menunggu, sementara hati menjadi saklar pengontrol Anda tetap berada dalam koridor suasan Anda sedang menunggu. Berpikir positif, tenangkan detak jantung dan jangan lupa mengucap syukur pada-Nya.

Masih banyak kegiatan lainnya yang bisa menjadi pilihan saat menunggu. Tergantung pada situasi mana Anda berada dan apa yang bisa Anda lakukan.

Catatan:

Menunggu jodoh, selain karena usaha, juga dipengaruhi oleh takdir dan keberuntungan. Hehehe.

Yulius Roma Patandean

SMAN 5 Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan

NPA. 20020400134

Tinggalkan Balasan