Ending Novel Novelis (20)

Cover by Ajinatha

Jujur tentang Masa Laluku 

Aku menata hati dan pikiranku. Di hadapanku ada Pras yang memperhatikanku terus-menerus. 

“Aku tak ingin gegabah, mas. Tentu mas Pras sudah tahu ceritaku lewat tulisan di blogku.”

Pras mengernyitkan dahinya. 

“Belum, mbak. Aku belum sempat membaca.”

“Oh…gitu.”

“Iya, mbak. Aku lebih senang mendengar suara mbak daripada membaca, mbak. Suara mbak Ajeng ngangeni”.

Aku salah tingkah mendengar ucapan Pras. Terpaksa aku menceritakan semua.

“Tyo itu lelaki bodoh. Punya mbak Ajeng, kok malah kebablasan sama perempuan murahan.”

Aku tersenyum sambil menahan air mata. 

“Aku janji, mbak. Nggak akan menyakiti mbak Ajeng.”

Aku menggelengkan kepala.

“Aku khawatir kalau perasaanku nggak tulus karena kemiripan mas Pras dan Tyo.”

Pras mengambil napas panjang. Mungkin merasa sulit meyakinkanku. Mungkin juga dia jadi ragu.

Tinggalkan Balasan

1 komentar