Ending Novel Novelis (32)

Tebing berlafadz Allah di Ngingrong. Dokpri

Berdua ke Tebing Ngingrong

 

Selepas dari Teras Kaca, mas Pras mengajakku ke sebuah warisan alam dan budaya, masih di kawasan Gunungkidul. Tepatnya di daerah Mulo di sebelah selatan ibu kota kabupaten. Lembah Karst Mulo namanya.

Tempat wisata ini tak begitu terkenal. Padahal UNESCO mencanangkan sebagai salah satu geopark internasional. Sebelumnya Situs Gunung Batur, Bali telah mendapatkan pengakuan yang sama dari UNESCO.

Pemandu wisata, mas Oky, menceritakan kepadaku dan mas Pras tentang Gunungsewu Global Geopark. Konsep dari geopark ini adalah memuliakan warisan bumi untuk mensejahterakan masyarakat. 

O iya… Tak tanggung-tanggung jumlah geosite dalam geopark Gunungsewu ini 13 geosite di Gunungkidul, 7 di Wonogiri dan 13 di Pacitan. 

Dari arah paling timur geosite Mulo, aku dan mas Pras menyaksikan kebesaran Allah. Pada tebing terdapat lukisan alam, asma Allah yang menghadap kiblat.  

Tebing berlafaz asma Allah inilah yang menjadi ciri khas geosite Karst Mulo. Rasanya tak afdhol kalau pengunjung tidak berfoto dengan latarbelakang lafaz Allah tadi. Dengan sukarela mas Oky atau pemandu lain akan memotret pengunjung di sana.

Sebenarnya pada geosite Karst Mulo terdapat dua cekungan. Masing-masing terdapat gua dengan ciri khasnya sendiri-sendiri. 

Menurut informasi mas Oky, pada cekungan bagian barat terdapat stalakmit orang sedang melakukan gerakan shalat. Dan lagi, mas Oky juga menceritakan kalau misalnya ada yang ingin berniat buruk, bunuh diri misalnya, orang itu pasti akan mengalami kegagalan.

***

“Wah…luar biasa kuasa Allah ya, dik.” Ucap mas Pras.

Belum lagi kujawab, mas Pras menanyakan apa mau menuruni lembah untuk membuktikan keterangan pemandu wisata Ngingrong. Meski sebenarnya aku penasaran tapi kutolak ajakan mas Pras.

“Aku nggak ah, mas. Capek! Mas Pras saja yang membuktikan sendiri. Aku tunggu di sini.”

Aku menolak untuk menuruni lembah yang lumayan curam. Aku tak berani dengan medannya. Bisa-bisa aku terkilir nantinya. Alhasil mas Pras mengikuti kemauanku.

Tinggalkan Balasan