Leicester City Tundukkan Liverpool di King Power Stadium

Olahraga40 Dilihat

Skuad Liverpool (Foto AFP/Oli Scarff).

Liverpool gagal meraih poin ketika mereka beerlaga menghadapi Leicester City di King Power Stadium Rabu (29/12/21) dini hari WIB. The Foxes unggul tipis 1-0 untuk meraih tambahan 3 poin penuh. 

BACA JUGA : Perempat Final Piala Liga Inggris, Liverpool vs Leicester City. 

Hanya dalam sepekan ini Liverpool sudah dua kali berhadapan melawan skuad asuhan Brendan Rodgers ini. Pekan lalu bertempat di Anfield Stadium, Kamis (23/12) dini hari WIB, mereka juga saling bertanding dalam ajang perempat Piala Liga Inggris.

Saat itu Liverpool adalah tim terakhir yang berhasil meraih tiket semi final ajang tersebut setelah Spurs, Arsenal dan Chelsea. Mereka menang dramatis 5-4 atas Leicester City dalam adu penalti yang mencekam.

Leicester kali ini berhasil membalas kekalahan pedih di Piala Liga pekan lalu. Kapten Leicester, Kasper Schmeichel menggambarkan kemenangan ini sebagai kebangkitan mental tanding The Foxes.

“Ini adalah kemenangan yang sangat penting. Perubahan haluan yang begitu cepat membuatnya sangat sulit. Untuk tersingkir di babak kedua di pertandingan sebelumnya, dan tampil seperti yang kami lakukan.

“Kemudian hari ini untuk menampilkan kinerja seperti itu adalah pujian bagi kami. semua orang dan penghargaan untuk mentalitas kami. Hal yang selalu kami cirikan tentang diri kami adalah bahwa kami tidak menyerah dan kami terus maju.”

Demikian kata Schmeichel, kiper Leicester seperti dirilis situs resmi Liga Inggris, Premierleague.com (29/12/21).

Malam itu Liverpool turun dengan skuad terbaik mereka. Kuartet lini belakang yang membentengi Alisson Becker adalah duet bek tengah Joel Matip dan Virgil van Dijk.

Sementara sebagai full bek kanan adalah Tren Alexander Arnold dan di sebelah kiri Robertson yang mendapat hukuman bertanding karena kartu merah, digantikan oleh Tsimikas.

Trio lapangan tengah ada Jordan Henderson, Fabinho dan Alex Oxlad Chamberlain. Mereka menunjang trio penyerang Mohamed Salah, Diogo Jota dan Sadio Mane.

Tim terbaik ini memiliki 65 persen peguasaan bola dengan 21 peluang tapi hanya sebanyak 4 tembakan yang tepat sasaran ke gawang Leicester.

Sungguh tidak efektif penampilan Liverpool jika dibandingkan dengan lawan mereka yang memiliki 6 tembakan, hanya satu tembakan yang tepat sasaran dan berhasil menjadi gol.

Sangat ironis laga malam itu dimana performa Liverpool benar-benar buruk. Apalagi Liverpool juga memiliki 12 tendangan penjuru dan Leicester hanya ada satu tendangan penjuru.

Bahkan lebih heran lagi, Liverpool memiliki jumlah pelanggaran 11 kali dibandingkan dengan Leicester dengan 8 pelanggaran. Seharusnya tim yang banyak bertahan yang banyak melakukan pelanggaran.

Pada babak kedua Juergen Klopp memasukkan Roberto Firmino untuk memperkuat trio penyerang mereka. Hasilnya tetap saja tidak ada gol yang lahir dari kakipemain Liverpool.

Dalam laga lanjutan Premier League pekan ke-20 ini, tuan rumah Leicester walaupun tidak menguasai permainan tapi berhasil mencetak gol tunggal dari serangan balik cepat.

Liverpool sesungguhnya mendapatkan peluang emas pertamanya ketika Mohamed Salah dilanggar oleh bek tengah Leicester, Wilfred Ndidi di area penalti. Pelanggaran itu membuahkan hadiah tembakan penalti untuk Liverpool.

Namun sangat disayangkan tembakan penalti yang dilakukan Mohamed Salah mampu digagalkan kiper Kasper Schmeichel. Skor imbang 0-0 bertahan hingga turun minum.

Harus diakui bahwa malam itu Penjaga gawang Leicester, Schmeichel dalam performa luar biasa. Layak dia mendapatkan gelar Man of The Match dalam laga tersebut.

Aksinya ketika berhasil menghentikan tendangan penalti Mohamed Salah pada menit ke-16 adalah penyelamatan yang sempurna.

Kiper The Foxes ini beberapa kali menyelamatkan gempura para penyerang Liverpool selama babak kedua. Mohamed Salah peluangnya kembali digagalkan oleh Schmeichel dari jarak dekat.

Begitu pula Sadio Mane menembak bola melewati mistar hanya dalam 10 menit pertama di babak kedua. Sundulan Diogo Jota yang melebar dan tembakan Virgil van Dijk ke tiang dekat dapat ditepis Schmeichel di akhir pertandingan.

Selain Schmeichel yang bermain bagus, pemain pengganti Ademola Lookman yang masuk di babak kedua, menjadi pembeda dalam laga itu.

Golnya yang dicetak dari tembakan dengan kaki kanannya dari sebelah kiri kotak ke sudut kiri bawah Alisson Becker adalah gol emas dalam kemenangan penting ini. Dia memanfaatkan assist dari Kiernan Dewsbury-Hall.

Dengan kekalahan ini Liverpool masih tertahan di peringkat kedua dengan 41 poin sama dengan Chelsea di peringkat ketiga. Mereka hanya berbeda dalam selisih gol. Ini adalah kekalahan kedua mereka dalam kompetisi tahun ini.

Chelsea bisa menlewati Liverpool jika mereka menang dalam laga melawan Brighton di Stamford Bridge pada Kamis malam dini hari ini. Manchester City masih aman di puncak klasemen dengan 47 poin.

Jadwal padat Premier League pada akhir tahun ini menjadi kendala serius bagi tim-tim yang saat ini bermasalah dengan serangan covid 19 varian Omicron. Banyak laga harus ditunda karena paparan virus tersebut. Semoga kompetisi bisa kembali berjalan dengan lancar.

Salam bola @hensa.

Tinggalkan Balasan

2 komentar