Sejatinya murid memiliki keunikan dan kodrat yang berbeda. Masing-masing individu membutuhkan cara berbeda dalam pemenuhan kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan murid selain lewat proses pembelajaran juga melalui budaya positif literasi.
Kondisi yang ada tidak semua murid suka membaca, sehingga membutuhkan solusi. Alasannya karena mereka belum menemukan buku yang disukainya. Mungkin juga karena program literasi yang ada kurang menarik baginya. Bisa juga karena ada murid yang belum mahir membaca.
Inilah tugas guru penggerak menerapkan nilai inovatif yang melekat pada dirinya. Guru penggerak harus memahami hal-hal tersebut sebagai kekuatan. Kekuatan ini selanjutnya menjadi dasar dalam menemukan ide program di sekolah.
Oleh karena itu tidak salah jika literasi pun harus berdiferensiasi. Tujuannya agar minat baca murid lebih meningkat karena terpenuhi kebutuhan membacanya.
—
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Literasi Berdiferensiasi: Solusi Kebutuhan Baca Murid Bervariasi”, Klik untuk baca:
Kreator: Sudomo
Keren guru penggerak