Dibuang sayang dokumentasi foto ketika bertandang ke negeri China. Tahun 2008 ketika itu belumlah ada kamera nan terpasang di hand phone. Jadilah foto foto kunjungan ke beberapa negeri orang tercecer.
Untunglah ada kamera poket punya sendiri dan teman teman seperjalanan untuk merekam peristiwa melancong di luar negeri. Tak beruntung pula di zaman itu awak belum aktif di sosial media. Mana pula kenal facebook, instagram. kompasiana apalagi website terbitkanbukugratis.id.
Dengan demikian foto itu di cetak kemudian disimpan sekenanya di album. Nah kini saatnya menyelamatkan kenangan berjalan jalan ke luar negeri atas biaya dinas. Sebenarnya jalan jalan itu nomor 2, nomor satu melaksanakan tugas negara sewaktu bekerja di Pusdokkes Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Selain itu awak belum pula menjadi jurnalis. Citizen jurnalis istilah untuk warga negara yang menulis dan posting di sosial media. Nah sekarang saatnya mengabadikan kenangan berkelana ke luar negeri orang. Sedapatnya dan tidak pula bisa dituliskan satu satu keterangan dokumentasi foto itu bersebab memory tidak sekuat dulu.
Nah foto diatas adalah dokumentasi ketika berkunjungan ke Tembok China tahun 2008. The Great Wall merupakan destinasi wisata dunia pilihan banyak di kunjungi. Selain itu ada juga forbidden city istana kaisar china dan taman Tian Aanmen.
dok. pribadi
Kali ini fokus mengkisahkan kembali kenapa awak sempat sempatnya berfoto mengenaksn pakaian kebesaran Kaisar China. Pakaian itu memang busana kebesaran dalam arti sebenar benarnya nya kebesaran apalagi ketika memakai mahkota raja. Bisa jadi pakaian disewakan khusus untuk orang bule berukuran king size,
Awak orang melayu hanya sendiri yang membayar sekian yuan tergesa gesa mengenakan Pakaian Kaisar Ming. Teman teman BNN tertawa tergelak melihat awak tak pantas pantasnya ber baju adat Kaisar China. Tapi sudahlah yang penting alibi tak terbantahkan telah menginjakkan kaki di kawasan tembok China.
Tembok yang dibangun panjang ribuan kilometer untuk menjaga keselamatan Bangsa China dari serangan Bangsa Monggol. Itulah ceritanya.
Terengah engah mencapai ketinggian tembok batu keras tersebut. Awak hanya mampu mendaki dua pertiga saja ketinggian tembok. Melihat ke bawah negeri juga. Tinggi sekali tembok ini. Entah berapa banyak korban warga china yang di paksa kerja memdirikan tembok monumental sebagai salah satu keajaiban dunia.
Sampai di sini dulu cerita menjadi Kaisar sekejab dengan nama 3 suku aksara China. Sie Tham Rin, hahahaha.
Anak cucu keturunan kelak menyaksikan kisah nyata Datuknya pernah bertandang ke seantero dunia. Catatan melancong selanjutnya segera di posting. Alhamdulillah bukti dokumentasi foto bertandang kenegeri orang nun jauh di sana sudah sebagian besar terkumpulkan.
terbitkanbukugratis.id
Salam Literasi
BHP, 191220
YPTD.