Wisata Religi Setelah Ujian Seleksi PPPK

22. Wisata Religi Setelah Ujian Seleksi PPPK

Makam Syekh Quro Karawang

 

Jumat, 10 Desember 2021 adalah hari dimana aku mengikuti Ujian Seleksi PPPK. Jadwal berlangsung pada pukul 07.00 dan selesai pukul 10.30 WIB bertempat di SMKN 2 RANGKASBITUNG.

Sorenya, aku berangkat ke pondok untuk mengikuti wisata religi. Kalau tidak salah berangkat setelah Isya. Tempat tujuan yang pertama adalah menuju Makam Syekh Quro berlokasi di Pulo Bata, Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang. Nama asli Syekh Quro adalah Syekh Hasanuddin atau Syekh Qurotul Ain atau Syekh Mursahadatillah. Dikutip dari berbagai sumber, awal mula penyebaran Islam di Karawang ketika Syekh Quro mendirikan Pondok Pesantren yang bernama Pondok Quro, memiliki arti tempat untuk belajar Alquran pada tahun 1418 M atau 1340 Saka.

Di Pesantren ini pertama kali dibangun sebuah masjid di Karawang yang sekarang menjadi Masjid Agung Karawang. Syekh Quro adalah penganut Mazhab Hanafi yang datang ke Karawang bersama para santrinya yakni, Syekh Abdul Rohman, Syekh Maulana Madzkur, dan Nyai Subang Larang.Syekh Quro kemudian menikah dengan Ratna Sondari putri dari Ki Gedeng Karawang. Dari pernikahan itu lahirlah seorang putra yang bernama Syekh Akhmad, yang menjadi penghulu pertama di Karawang.

Dokpri bersama Adel

Setelah ziarah dan salat Subuh di Karawang, kami melanjutkan ke tempat wisata religi yang kedua yaitu Syekh Maulana Syarif Hidayatullah Gunung Sembung Cirebon dan Syekh Maulana Dzathul Kahfi Gunungjati Cirebon.

Sunan Gunung Jati, lahir dengan nama Syarif Hidayatullah atau Sayyid Al-Kamil adalah salah seorang dari Walisongo, ia dilahirkan Tahun 1448 Masehi dari pasangan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alam dan Nyai Rara Santang, Putri Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi dari Kerajaan Padjajaran (yang setelah masuk Islam berganti nama menjadi Syarifah Mudaim).

Foto Bersama Keluarga Ponpes Mahida
Kiri Cucu, Tengah Mak Haji Asih, Ujung Kanan Tita

Syekh Maulana Dzatul Kahfi atau Syekh Nurjati beliau adalah ulama pertama yang menyebarkan Islam di Cirebon. Pada saat berdakwah beliau menggunakan nama Syekh Nurjati, beliau berdakwah di Giri Amparan Jati yang berada di Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.

Ada keyakinan dari masyarakat yang datang ke sana bahwa dengan berziarah dan berdoa di makam Syekh Maulana Dzatul Kahfi , maka segala keinginan pasti akan terkabul. Bahkan bagi beberapa kalangan, mereka meyakini bahwa karomah dari Syekh Maulana Dzatul Kahfi bisa meningkatkan derajat, diberi kemudahan dalam mencari mata pencaharian.

Entah percaya atau tidak tapi hari itu aku memohon dengan tulus kepada Allah Swt. untuk  membukakan pintu rezeki sehingga aku lulus menjadi ASN PPPK. Qodarullah, Allah telah mengabulkan segala doaku pada tanggal 21 Desember 2021 aku dinyatakan lulus dan mengisi formasi di SMPN SATAP 4 CIPANAS.

Wisata religi memang membawa berkah. Selain mendamaikan hati kita pun mendapat berkah dan karomah dari para wali. Entah sudah berapa kali wisata religi ke Cirebon, rasanya tak pernah bosan sama sekali untuk ziarah ke sana.

Beberapa foto sebagai dokumentasi aku ambil bersama pemimpin pondok Bapak KH. Acep Amarullah beserta Ibu Hj. Enung Nurhayati sebagai kenang-kenangan. Ada juga foto bersama para santri kesayangan dan Emak Haji Asih, ibu dapur yang selalu memasak nasi selama di pondok.

Alhamdulillah, wisata religi ini selalu diadakan setiap menjelang akhir tahun merupakan agenda tahunan Ponpes Mahida yang beralamat di Kp. Hamberang, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pondok ini yang memberiku ilmu dan memberikan kesempatan untuk menjadi Kepala SMPS Mathla’ul Hidayah Cipanas periode 2019-2021.

Dokpri Kelas XI TKJ Ponpes Mahida

Pondok Mahida adalah  pondok tercinta. Selama 11 tahun mengabdi di sini, banyak cinta yang terukir di hati. Pondok Mahida mengajarkanku ikatan cinta kepada para santri, cinta kepada profesi, dan cinta kepada ilahi. Selama 11 tahun kebersamaan bersama para santri membuat diri merasa berkesan dalam sanubari. Harumlah terus oh pondokku, Mahidaku.

Salam blogger inspiratif
Aam Nurhasanah
KMAC DAY 22

Tinggalkan Balasan