Terluka Panah
Karya: Afrianti
Aku tidak boleh lemah
Atau pun menyerah
Menunjukkan sikap pasrah
Apalagi mengalah
Dan menerima tuduhan salah
Aku tidak bersalah
Aku tak boleh lengah
Walaupun kini anak panah
Yang dibidik ke arahku meleset jauh
Tapi aku tidak boleh angkuh
Semua urusan Alloh
Aku tahu beberapa anak panah
Sengaja dibidikan ke satu arah
Tapi menyasar ke segala arah
Bahkan yang termasuk dalam konspirasi pun tersambet anak panah
Bahkan mengenainya lebih parah
Anak panah melukainya sampai berdarah-darah
Bekas lukanya pun kini tampak bernanah
Siapa sebenarnya yang salah?
Siapakah kawan atau musuh?
Kenapa kawan sendiri kini dipertaruhkan?
RTV senjata pamungkas yang ke sepuluh
Tak mampu membuat mentalku lumpuh
Walau pun aku dituduh
Dan kini tersangkut juga yang menuduh
Sungguh
Tak aku duga sebelumnya
Mereka mengaku lebih dari sepuluh
Setelah aku hitung cuma tujuh
Ternyata ketua komite dan dua wali murid ikut disuruh
Mereka yang tidak mengerti juga ikutan menuduh
Sungguh
Aku tidak sedih
Aku tidak gundah
Aku tidak merasa susah
Apa lagi sampai gelisah
Dan merasa payah
Aku malah berterima kasih
Semua yang dimanipulasi kini dikembalikan ke sekolah
Lengkaplah sudah
Kini peralatan sekolah
Yang semula dibawa ke rumah
Akhirnya dengan terpaksa
harus diserahkan ke sekolah
Wah, wah, wah
Siapa yang kini menjadi susah?
Siapakah kini yang merasakan payah?
Bukankah dirimu sendiri, hai di pemanah!
Wah, wah
Seperti anak sekolah
Yang baru belajar memanah
Belum bisa menentukan titik fokus panah
Tak belajar sungguh dengan guru panah
Bermodalkan nekat dan angkuh
Akhirnya anak panah berbalik arah
Melukai diri si pemanah
Kepada siapa kini harus marah?
Bukankah kemarin mengaku paling gagah?
Setiap kata tak boleh disanggah
Kalau disanggah
Langsung marah dan marah
Semua di marah-marah
Tak luput juga kepala sekolah
Menjadi sasaran amarah
Wah, wah, wah
Apakah kau akan menyerah?
Hai si pemanah!
Agar bisa bersembunyi dari rasa bersalah
Wah, wah, wah
Dasar manusia serakah
Yang tidak taat peraturan pemerintah
Semua yang kau ambil tidak akan barokah
Apa lagi mendapatkan sumpah serapah
Dari mereka-mereka yang selama ini dianggap rendah
Memandang dengan remeh
Bahkan sampai membalikkan wajah
Wah, wah, wah
Orang gagah
Kok jadi susah
Ya, sudahlah
Akui sajalah
Bahwa sebenarnya kau yang bersalah
Tapi terlanjur menuduh kepala sekolah
Untuk menunjukkan bahwa diri gagah
Eh, lupa pada penciptanya yaitu Alloh
Wah, wah, wah
Sebelum bertambah susah
Sembah dan bersujudlah
Berdoa dan mintalah
Pengampunan kepada Alloh
Semoga setiap kesalahan dan keangkuhan
Jika tulus dari hati yang terdalam
Memperoleh ampunan dari Alloh
Subhanalloh