Membatin
Karya: Afrianti
Air mata
Setiap diri pasti punya
Alloh telah melengkapi makhluknya
Air yang keluar dari mata
Membasahi pelupuk dalam bentuk buliran mutiara
Mengaliri pipi hingga dagunya
Bahkan sampai tak terhingga
Tumpah ruah karena sedihnya
Dikit-dikit mengambang air mata
Cengeng sebutan bagi pelakunya
Pemain sinetron sedih hidupnya
Yang nonton ikutan meleleh air mata
Air mata tanda turut serta
Seakan ikut merasakan derita
Kesandung
Menjerit-jerit kesakitan
Air mata pun tak terbendung
Mengalir dengan derasnya
Bahkan sampai tersedu-sedu
Tangan terluka
Memeras air mata
Sang tangan tak lupa
Setia menemani
Menghapus dengan jemari
Atau pun lengan baju
Air mata tiada kira
Saat cubitan terasa mengena
Meraung-raung saking kesalnya
Apatah lagi dirundung malang
Tak terkira banyak air mata
Mengalir membawa rasa
Menghapus duka lara
Kembali tersenyum bahagia
Tak cuma karena kesedihan yang menimpa
Juga di saat mendapat sesuatu yang berharga
Air mata tak lupa ikut serta
Air mata bahagia namanya
Air mata
Kenapa ada yang memberi julukan air mata buaya?
Apa buaya suka membuang air mata?
Atau air mata buaya tak pernah ada
Hm…
Ini air mata sesungguhnya
Milik insan yang ada nalurinya
Air mata sebagai ungkapan emosionalnya
Air mata tentu banyak fungsinya
Karena itu Alloh menciptakannya
Lalu
Bagaimana ketika fitnah melanda jiwa?
Haruskah aku tumpahkan air mata?
Ataukah mesti ditelan saja?
Agar terlihat tegarnya
Ketika cerita tak sesuai sebenarnya
Yang mendengar saja
Mengeluarkan air mata
Lalu…
Kenapa denganku?
Aku telah menelannya
Tak setetes pun air mata
Ingin kualirkan membasahi pipiku
Aku selalu berusaha membendung
Setiap kali tembok pertahanan hampir jebol
Aku tak pernah ingin
Ada sungai air mata terbentuk di wajahku
Seberat apapun lara melanda
Apakah karena ingin disebut wanita kuat?
Air mata
Tak pernah di sadari manfaatnya
Dan juga haknya
Seharusnya ketika air mata memaksa
Biarkan mengalir karena itu haknya
Jangan rebut azazi air mata untuk mendapat titel tegar, kuat, dan perkasa
Air mata juga bisa memberontak raga
Menekan dan meremas dada
Melemahkan segala tenaga
Memaksa otak menolaknya
Menguras energi dan luka sukma
Akhirnya terkapar juga
Nah…
Lebih bahaya
Jatuh sakit namanya
Belajar untuk menempatkan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan
Biarkan air mata mengalir
Itu adalah tugasnya
Titah dari Alloh SWT
Hanya orang yang berakal mengerti maknanya