indahnya bertoleransi

Terbaru221 Dilihat

Nama Kelompok :

  1. Anastesya Alfatiha Wijaya
  2. Britney Gracesika
  3. Fanny Dwi Prastika
  4. Lisa Yulia Ningsih
  5. Velyan Dwi Hanisa

Tingkat : 1B.27

MK : Kewarganegaraan

 

Kerukunan Antar Umat Berbeda Agama

Toleransi Antar Umat Beragama, antara Kenyataan Atau Mimpi? – Duta Damai  Sumatera Barat

Salam hormat sejahtera untuk kita semua…

Semoga Tuhan selalu bersama kita,dan melindungi kita dari hal yang tidak diinginkan

Menurut pandangan kami tentang kerukunan umat berbeda agama adalah seseorang yang telah memilih dirinya untuk berbakti kepada siapa ia harus menyembah dan memohon ampun kepada Nya. Seperti kita ketahui bahwa negara Indonesia adalah negara yang punya banyak berbeda agama, ada yang islam,kristen protestan,kristen katolik,konghucu,hindu,dan budha.

Maka dari itu kita harus saling hormat menghormati antar perbedaan tersebut,karena di indonesia dalam landasan ideologi pancasila yaitu pada sila ke-1 “KeTuhanan Yang Maha Esa” walaupun berbeda keyakinan tidak memungkinkan untuk kita para penerus bangsa yang memiliki akal untuk tidak bertoleransi.

Mengapa si kita harus bertoleransi? Iya, karena toleransi itu sangat penting untuk kehidupan tak hanya di dunia nyata saja akan tetapi di dunia maya pun juga. Miris sekali dengan oknum-oknum yang anti toleransi,padahal bertoleransi itu sangat membantu kita untuk saling hormat dan menghormati

Pengertian Arti kerukunan itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ternyata banyak artinya. Rukun yang berarti baik dan damai, tolong menolong, dan masih banyak lagi. Dari kata rukun yang menjadi dasar diturunkan menjadi kata kerukunan yang berarti perihal mengenai hidup rukun (bersatu hati). Menurut Paulus Wirutomo pengertian kerukunan adalah menciptakan integrasi sosial dalam masyarakat melalui konsep-konsep tertentu dalam upaya mempersatukan makhluk sosial, baik secara individu maupun kelompok untuk memberikan rasa kenyamanan dan ketentraman.

Kerukunan antar umat beragama adalah suatu bentuk hubungan yang harmonis dalam dinamika pergaulan hidup bermasyarakat yang saling menguatkan yang di ikat oleh sikap pengendalian hidup dalam wujud:

  1. Saling hormat menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
  2. Saling hormat menghormati dan berkerja sama intern pemeluk agama, antar berbagai golongan agama dan umat – umat beragama dengan pemerintah yang sama-sama bertanggung jawab membangun bangsa dan Negara.
  3. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada orang lain. Dengan demikian kerukunan antar umat beragama merupakan salah satu tongkat utama dalam memelihara hubungan suasana yang baik, damai, tidak bertengkar, tidak gerak, bersatu hati dan bersepakat antar umat beragama yang berbeda-beda agama untuk hidup rukun.

Asbabun Nuzul Surat al-Kafirun: Prinsip Dasar Toleransi Antarumat Beragama

Pada hakikatnya kebebasan beragama di Indonesia telah dilindungi oleh konstitusi yaitu di dalam Pasal 28E ayat (1) Undang – Undang Dasar Tahun 1945. Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.”

Dalam kerukunan terdapat bentuk-bentuk antara lain sebagai berikut:

  1. Toleransi sangat lah akrab dalam pendengaran karena sering dikatakan secara terus menerus terutama di negara Indonesia. Toleransi dapat diartikan sebagai sikap yang menahan diri, menerima keadaan, dan tidak menyerang pihak lain.
  2. Kedamaian adalah salah satu bentuk kerukunan yang artinya tidak ada perselisihan dan bersifat rukun, tetapi bersifat pasif.
  3. Harmoni merupakan keadaan yang menunjukkan adanya perbedaan sosial budaya namun bersifat sensasi dan termasuk kondisi sosial yang ideal.
  4. Kesetiakawanan Solidaritas ternyata jenis kerukunan yang lebih baik daripada sikap toleransi. Kondisi dalam solidaritas ini ditandai dengan adanya sikap saling membantu dan bersatu dalam kerukunan masyarakat.
  5. Sinergi merupakan salah satu bentuk dari kerukunan, yang artinya bersepakat dan bersatu dalam perbedaan.

Demikian pentingnya kerukunan hidup antar umat beragama dalam proses pembangunan bangsa, hal ini disebabkan karena merekalah yang merencanakan, melaksanakan dan merasakan hasil pembangunan tersebut. Seluruh umat beragama di Indonesia adalah subjek dari pembangunan bangsa Indonesia

Seluruh umat beragama harus memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan

nasional yang dilaksanakan bangsa Indonesia. Nilai-nilai religius harus dapat memberikan

motivasi positif dan menjadi arah tujuan dalam seluruh kegiatan pembangunan

Indonesia.

Persatuan dan kerja sama antar umat beragama mutlak diperlukan. Namun adalah

soal hubungan antar umat beragama adalah soal yang sangat peka. Banyak kejadian

yang kadang-kadang mengarah kepada permusuhan dan penghancuran aset nasional

disebabkan isu yang dikaitkan dengan hubungan antar agama (di samping unsur lainnya

yang sering disebut SARA, suku, agama, rasa dan antar golongan ), walaupun sebenarnya

setiap umat agama mengajarkan kerukunan antar manusia dan antar umat beragama.

Contoh Kerukunan Antar Umat Berbeda Agama

  • Tidak mencela agama lain.

sinonim dari kata mencela : mencacat, mengecam, menghina, mencemooh, menjelek-jelekkan dan mengejek.  Contohnya apa ya

  • Bersatu menciptakan damai.

Contoh bersatu menciptakan damai itu seperti kita hidup bukan hanya satu agama saja, pasti kita menemukan beberapa agama islam, kristen, budha, hindhu, konghuchu. Caranya bagaimana ya? Kita harus saling merangkul, menerima dan menghargai di saat mereka melakukan kegiatan ibadah. Saya disini orang kristen dan sekeliling rumah saya mayoritas Islam, jadi setiap ada suara adzan saya diajarkan untuk mematikan lagu jika menstel lagu tunggu sampai sudah selesai.

  • Menghormati orang yang sedang beribadah.

Contoh : Disaat agama Islam melakukan kegiatan pengajian, kita harus tetap menghargai dan mengkecilkan volume baik tv,hp. Baik sebaliknya. Karna kita hidup dengan banyak perbedaan. Jika kita mau dihargai orang lain kita harus menghargai diri sendiri dulu baru menghargai orang lain.

  • Tidak mengejek agama lain dalam bentuk apapun.

Nah disini masih banyak banget oknum  yang masih menjelekkan Agama karna merasa agamanya lah yang paling benar.

  • Menjaga hubungan dan silahturahmi.

Contoh : mengunjungi tetangga yang sedang merayakan hari raya besar

  • Membantu agama lain jika ada kesusahan.

Contoh : ikut mempersiapkan acara pengajian, pernikahan tetangga yang berbeda agama

  • Selalu siap membantu.

Kita hidup tidak bisa satu orang saja kita pasti sangat butuh orang lain karna kita makhluk sosial. Membantu sangat banyak maknanya. Dengan hal yang simple saja, Kita harus membantu tetangga jika merasakan kesusahan dengan hati yang ikhlas dan penuh semangat. Kita membantu jangan dilihat seberapa kita sudah membantunya. Tapi kita harus membantunya dengan semampu kita dengan tidak menghitung-hitung. Toh kita lakukan kebaikan kita juga yang akan dapat pahala juga kita kan, jadi ayo tetap bantu orang baik dirumah , sekitar rumah, dijalan dan dimana pun kita berada untuk tetap membantunya.

  • Tidak memaksa orang lain untuk memeluk agama.

Karena Setiap Orang memiliki Hak Asasi untuk menganut Agama yang mereka jalani, seperti yang terkandung Dari Sila Pertama Pancasila yaitu: 1.KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB. Oleh Sebab itu Maka Kita tidak boleh memaksakan Suatu agama atau kepercayaan kepada Orang lain yang berbeda dengan kita. orang lain memiliki hak untuk memilih, termasuk hak memilih agama dan kita tidak bisa memaksakan kehendaknya.

  • Saling menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

Contohnya : Membolehkan penganut agama lain menjalankan aktivitas ritual agama mereka di lingkungan tempat kita tinggal dan Menjalin hubungan pertemanan dengan penganut agama lain

  • Tidak menjadi provokasi dalam hal apapun, khususnya agama.

Kita jangan terprovokasi dengan hal negatif. Dan selama ini kita sudah selalu mencoba untuk membangun rasa kekeluargaan, persatuan antar-sesama suku bangsa. Ini bisa dimanfaatkan untuk membantu menyelamatkan masyarakat bangsa ini untuk diberikan pencerahan agar terhindar dari provokasi dan perpecahan.

  • Tidak melakukan tindakan diskriminasi.
  • Memberikan rasa aman.
  • Tidak menjadikan perbedaan sebagai penghalang.

Cara Menumbuhkan Sikap Toleransi Antarumat Beragama

  1. Pentingnya Menumbuhkan Sikap Toleransi Antar Umat Beragama

Toleransi merupakan hal yang sering digaungkan dan diimpikan oleh banyak orang dari berbagai pihak, baik pemerintah, tokoh agama, aparat keamanan, bahkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya diri kita sendiri. Namun, toleransi akan menjadi mimpi belaka jika kita tak mau berusaha untuk mewujudkannya. Langkah pertama yang bisa kita lakukan untuk mewujudkan atau menumbuhkan sikap toleransi pada diri sendiri adalah kita mengetahui serta memahami apa itu toleransi. Toleransi secara luas adalah sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari nilai atau norma-norma agama, hukum, budaya, di mana seseorang menghargai atau menghormati setiap yang orang lain lakukan.

  1. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme

Selanjutnya, setelah memahami apa itu toleransi, perlu kiranya kita menumbuhkan rasa nasionalisme dalam diri. Sebagai bagian dari warga Negara Indonesia, baiknya kita tidak hanya sekadar tahu dan hapal isi pancasila, namun juga paham makna dari setiap silanya. Seperti dalam sila pertama Pancasila, aspek agama disebut pertama kali. Hal ini merupakan pertanda bahwa agama merupakan salah satu kebebasan manusia untuk meyakini apa yang diyakininya. Selain itu, kita sebagai warga Negara Indonesia harus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila di setiap kegiatan yang kita lakukan. Mengingat bahwa Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara. Selain memahami Pancasila, mengingat semboyan Negara Indonesia yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika” itu juga dirasa sangatlah perlu. Semboyan tersebut bermakna bahwa dengan segala perbedaan yang ada tak lantas membuat kita terpecah-belah begitu saja. Berbeda-beda namun tetap satu.

 

  1. Bijak dalam Bermedia

Bijak dalam bermedia pun perlu, tidak mudah menyerap segala informasi dan isu-isu yang beredar sebelum ditelisik kebenarannya. Apalagi berita hoax masih marak terjadi dan beredar di mana-mana. Terkadang ada saja berita atau isu-isu yang mengandung ujaran kebencian, menyulut amarah masyarakat, serta memojokkan atau menuduh kelompok atau oknum tertentu.

 

  1. Menjalin Silaturahmi Antar Umat Beragama

Selanjutnya, perlulah kiranya kita untuk saling menjaga silaturahmi antar umat beragama supaya tidak saling curiga. Saling berkomunikasi anatar satu umat Bergama satu dengan umat beragama lainnya. Berdiskusi juga penting. Supaya kita tahu seperti apa ajaran dari agama-agama lainnya. Dari situ wawasan dan pikiran kita terbuka luas. Dengan begitu, rasa saling curiga, perilaku menghakimi orang atau kelompok lain, serta sikap intoleransi tak terjadi.

 

Kesimpulan dalam kerukunan umat beragama

Kesimpulan Kerukunan antar umat beragama mengacu pada landasan setiap agama yang mengajarkan untuk saling mengasihi sesama manusia tanpa membedakankeyakinan yang dianutnya. Adanya norma-norma yang ada seperti: etika jawa,prinsip rukun dan prinsip hormat. Kedewasaan intelektual dan masyarakatyang hidup dalam kesejahteraan yang dibarengi dengan kesadaran beretikadapat  membuat  seseorang  ringan  tangan  dalam  memberi  bantuan  tanpamembedakan  agama.  Selain  itu,  adanya  landasan  politik  yang  mengaturkerukunan antar umat beragama dengan menjamin kemerdekaan pendudukuntuk memeluk agamanya masing-masing, sehingga masyarakat mematuhidan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.Dalam upaya untuk mempertahankan kerukunan antar umat beragamayaitu dengan cara menerapkan ajaran agama yang tergambar dalam acaramemperingati hari kemerdekaan atau agustusan dan syawalan. Selain itu, denganmenerapkan kedudukan sosial sebagaimana mestinya yaitu sikap anggotakepada atasan tetap tunduk dan patuh, sedangkan sebagai seorang pemimpinbersikap untuk selalu mengayomi masyarakat dari hal-hal yang menimbulkanterpecahnya  suatu kondisi  kerukunan  masyarakat  yang sudah  ada.  Tetapmenjaga toleransi dengan ikut berpartisipasi ketika umat yang berbeda agama sedang merayakan hari besar keagamaan dengan membantu mengamankanjalan, memberi ucapan selamat ketika merayakan hari raya, datang ke acarayang mereka adakan ketika mendapat undangan, dan mendengarkan dengan

Tinggalkan Balasan

1 komentar