Kerukunan dan Toleransi dalam Masyarakat

Terbaru79 Dilihat

Hidup rukun merupakan suatu konsep hidup yang aman, tentram dan damai dimana setiap lingkungan berbangsa dan bernegara saling menghormati dan menyayangi satu sama lain. Walaupun terdapat  perberbedaan dalam hal pendapat, prinsip, ide, agama, suku, ras dan budaya.

Kita hidup dalam masyarakat yang beragam. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita bertemu dengan banyak orang yang berbeda-beda. Dalam keberagaman ini, kita semua dituntut untuk mampu menerima perbedaan yang ada, tidak egois, saling menghormati antar satu sama lain, menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku, serta mampu menjalin kerjasama dengan orang lain.

Secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sekali pulau yang berada dalam wilayah teritorialnya. Tiap pulau-pulau tersebut didiami oleh penduduk dengan suku dan agama yang berbeda-beda. Keberagaman suku dan agama yang mendiami suatu pulau akan menciptakan suatu keberagaman yang unik dan berbeda antara pulau satu dengan pulau lainnya. Inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki keberagaman yang melimpah ruah dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

Sebagai negara yang berlandaskan Pancasila, keberagaman bukanlah penghalang untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu. Sebaliknya, keberagaman dapat  dijadikan sebagai momentum untuk mempersatukan bangsa. Dari Sabang sampai Merauke, kita sebagai masyarakat Indonesia harus saling membantu satu sama lainnya, tanpa harus membeda-bedakan suku, agama, ras, dan antar golongan untuk menciptakan lingkungan yang rukun dalam masyarakat. Tentunya dibutuhkan kesepahaman dan toleransi antar satu sama lain untuk mencapai tujuan tersebut.

Toleransi berasal dari kata  tolerantia yang berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Toleransi dapat diartikan sebagai sikap saling menghormati, saling menerima, saling menghargai di tengah keragaman budaya, kebebasan berekspresi, dan karakter manusia.

Toleransi merupakan bentuk interaksi sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa mengelak bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk tetap hidup. Kita harus bergaul bukan hanya dengan sesama kita (sesama suku, agama, ras, dan golongan), tetapi juga dengan orang lain juga. Masyarakat harus berupaya memunculkan toleransi untuk menjaga kestabilan sosial sehingga tidak terjadi benturan-benturan ideologi dan fisik di antara mereka.

Adapun beberapa cara untuk menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan yang dapat diterapkan di keluarga dan masyakarakat, diantaranya yaitu :

  1. Menghormati perbedaan

Menghargai perbedaan dilakukan sesuai norma dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Bila ada perbedaan, musyawarah untuk mencapai mufakat adalah jalan terbaik. Sedari dini, perlu menumbuhkan sikap menghormati lain dengan baik tanpa memandang perbedaan usia, ras, agama, dan budaya.

  1. Tidak memaksakan kehendak

Setiap orang memiliki hak atas kebebasannya masing-masing yang tercantum dalam HAM. Akan tetapi, atas segala kebebasan tersebut, kita tetap harus mentaati batasan yang dimuat dalam peraturan dan norma-norma yang berlaku. Norma-norma tersebut diantaranya ada norma agama, norma adat atau kesopanan, dan norma hukum. Kita sebagai individu yang hidup di tengah masyarakat, sebaiknya tidak memaksakan kehendak dan hidup sesuai peraturan serta norma-norma yang berlaku di masyarakat.

  1. Tidak membicarakan keburukan orang lain

Membicarakan keburukan orang lain atau lebih kita kenal sebagai menggunjing merupakan suatu perilaku yang tidak baik. Membicarakan keburukan orang lain tanpa adanya alasan atau bukti bisa dikategorikan sebagai fitnah atau pencemaran nama baik yang kasusnya dapat diangkat ke ranah hukum. Hal ini tentu tidak baik dilakukan di dalam lingkup keluarga maupun masyarakat.

  1. Menerima perbedaan

Untuk menerima perbedaan memang dibutuhkannya kesepahaman antar individu dalam masyarakat demi terciptanya keselarasan. Kerjasama yang dilakukan dilandasi rasa ikhlas dan penuh tanggung jawab demi terwujudnya kepentingan bersama.

Kelompok 8 :

Ardiansyah                             20045

Devira Jelita Andani              20050

Rizkia Amelia Adinda            20072

Sintya Gita Nabilla Putri       20076

Sri Handayani                        20077

Tinggalkan Balasan