Perempuan Bebas Stres

Humaniora, YPTD10 Dilihat

39 Bu Kanjeng
Perempuan Bebas Stres

Oleh: Sri Sugiastuti

Apakah sosok perempuan identik dengan stres? Kapan stres melanda perempuan?Apa saja yang membuat perempuan stres? Bagaimana mengatasi stres yang dialami perempuan?

Bu Kanjeng dapat ilmu “2023 Perempuan Bebas Stres” Dari kegiatan KEB (Komunitas Emak Blogger) cabang Solo yang memperingati Hari Ibu Ke 94 bekerja sama dengan tim.PKK Surakarta Wardah Akunbiz dan psikolog dari RSIJ Surakarta.

Jujur Bu Kanjeng kepincut dengan acara akhir tahun 2022 yang menampilkan tema yang memang dibutuhkan oleh kaum perempuan. Sekaligus untuk ajang silaturahmi sesama blogger dan juga kader PKK.

Tema ini memang sangat tepat. Apalagi yang akan membuka acara ini Ibu Silvia Ananda istri dari Walikota Solo Gibran Rakabumi. Selain silahturahmi, Bu Kanjeng juga kangen dengan suasana pendapa Loji Gandrung yang dulu sering dikunjungi Bu Kanjeng untuk pengajian di Selasa minggu keempat tiap bulannya.

Kembali kepada tema yang dibahas pada kegiatan ini adalah Perempuan Bebas Stres di tahun 2023 menjadi harapan kita semua. Apakah mungkin? Semua kembali kepada pribadi masing-masing masing dan ikhtiarnya.

Seperti yang dilansir oleh boldsky.com, lebih dari 70 persen wanita yang sedang dilanda masalah dalam hubungannya mengalami stres berat. Bahkan sebagian di antaranya mengalami rambut rontok dan haid tak teratur sebagai efek stres tersebut. Stres memang benar-benar berdampak pada tubuh. Tentunya kita harus bisa menghindari atau bebas dari stres ya.

Dari hasil menyimak Bu Kanjeng yang lebih fokus bagaimana bila tidak bisa menghindari stres, tetapi justru pandai mengelola atau bersahabat dengan stres. Karena bersahabat dengan stres kita jadi terbebas. Benarkah?

Mari Bu Kanjeng ajak berkenalan dengan Coping atau cara mengatasi stres.
Coping adalah sebuah cara dari individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan dari lingkungannya dan sebuah usaha untuk meminimalisir kesenjangan antara tuntutan diluar individu dengan kemampuannya. 
Coping berasal dari Bahasa inggris, yaitu “cope” yang memiliki arti menanggulangi atau mengatasi suatu hal yang sulit dengan baik (Oxford Dictionary, 2008).

Sedangkan jenis Coping itu;
1. Mengatasi masalah dengan mengambil tindakan langsung, merencanakan dan memikirkan bagaimana memecahkan masalah tersebut.
2. Mengekspresikan perasaan dan terlibat dalam kegiatan pelepasan emosional seperti berolahraga atau meditasi.
3.Fokus pada menemukan pemahaman tentang masalah dan mencari makna dari pengalaman tersebut
4. Menggunakan orang lain sebagai sumber daya untuk memecahkan masalah.
5. Menghindari masalah dan mencoba menjauh dari masalah/Solusi potensial untuk masalah tersebut.

Bagaimana mengelola stres itu?
1. Cari tahu penyebab stres
2. Batasi / kelola urusan
3.Bangun suport sistem
4. Buat standar hidup yang terjangkau
5. Merawat diri dan pola hidup sehat
6.Mencari bantuan

Ada 7 tipe sehat mental
1.Hargai diri sendiri
2.Melihat sisi positif dari suatu masalah
3. Perlakukan dirimu seperti memperlakukan orang lain yang kamu sayangi
4.Temukan cara mengelola stres untuk diri sendiri, lakukan hal-hal yang membahagiakan.
5. Bersyukur agar dapat menerima dan mencintai diri sendiri.
6.Terapkan pola hidup sehat, dan bsngun hubungan dengan orang lain
7.Kembangkan potensinya, atau mencoba hal-hal yang baru.

Alhamdulillah dengan bertambahnya pengetahuan tentang mengelola stres sekaligus healing tipis- tipis ala Bu Kanjeng. Maka dapat ilmu juga tentang kesehatan jiwa. Dan tentunya bisa jadi pengisi setiap waktu yang 24 jam sehari.

Surakarta Hadiningrat 7 April 2023

Tinggalkan Balasan