Kembali Kehilangan Warga Terbaik

Literasi68 Dilihat

Malam ini waktu sudah menunjukan pukul 22.39 WIB. Hari ini menjadi hari yang berat. Perumahan Lebakwangi Asri kembali kehilangan seorang warga, sosok yang rajin dilingkungan. Rajin mengikuti pengajian. Rajin mengikuti kegiatan masyarakat. Bahkan pernah menjadi Ibu Ketua RT. Masuk ke RS Santosa pada hari Minggu tanggal 7 Februari 2021. Pasien harus ke ruang ICU. Biaya yang mahal, membuat suaminya merasa keberatan. Segala upaya dilakukan bersama pengurus RT 01.

Hari Senin, tanggal 8 Februari 2021, istriku berinisiatif berkeliling untuk menggalang dana ke jamaah majelis taklim setiap RT. Untuk memberikan kelancaran saya kirim pesan ke setiap Ketua RT, bahwa ada penggalangan dana yang akan dilakukan oleh majelis taklim.

Isteri bersama tetangga berkeliling ke 8 RT yang ada di wilayah kami. Dari pagi hingga siang bisa dituntaskan. Dana yang didapat langsung diserahkan ke Pengurus RT 01. Begitu senangnya bisa menyerahkan dana hasil dari penggalangan dana ini.

Malamnya sekitar pukul 21.30 WIB, saya mendapatkan telpon masuk dari Bapak Ketua RT 01. Kabar dari RS, bahwa pasien sudah mulai ada perkembangan positif. Pembiayaan pun bisa dialihkan dengan menggunakan BPSJ. Saat kami akan tidur, kita merasa senang mendapatkan kabar bahwa pasien sudah mulai membaik dan pembiayaan sudah bisa dialihkan ke BPJS. Kami tidur pun bisa rada nyenyak.

Hari ini saat saya masih mengajar, tepat pukul 13.00 WIB telpon berdering dari Bapak Ketua RT 01. Kabar duka datang dari RS, bahwa pasien meninggal dunia. Ya..Allah, dalam tiga hari dua berturut-turut tetangga kami meninggal. Dua-duanya ahli jamaah majelasi taklim.

Antara pulang cepat atau menyiapkan materi untuk webinar hari Rabu. Saya putuskan pulang. Begitu sampai ke Perumahan Lebakwangi Asri, langsung menuju rumah almarhumah. Suami dari almarhumah dulu pernah juga menjadi Ketua RT 01. Saat datang ke rumah almarhumah, jenazah sedang di mandikan. Saya pun berdiskusi dengan Ketua RT 01 dan Ketua DKM Al Muhajirin sebelum jenazah di bawa ke Kota Garut untuk dimakamkan, semoga bisa disholatkan terlebih dahulu di Mesjid Al Muhajirin.

Usah dari rumah almarhumah, saya kembali ke rumah untuk melaksanakan sholat Ashar. Usai itu langsung pergi menuju mesjid Al Muhajirin untuk ikut melaksanakan sholat. Suara dari toa, terdengar sangat jelas. Seruan dari Pak Haji Aam sebagai Ketua DKM terdengar jelas, ajakan untuk melaksanakan sholat jenazah. Saya pun bergegas menuju mesjid.

Alhamdulillah, warga banyak yang mengikut sholat jenazah. Serasa baru hari Minggu kami menyolatkan warga yang meninggal. Kini di hari Selasa, kami kembali harus menyolatkan warga yang meninggalkan kami semua. Ibu-ibu semua merasa kehilangan.

Sebelum sholat dilaksanakan saya pun mengambil beberapa foto untuk dokumentasi. Pak Yoyo suami dari almarhumah, terlihat ada di shaf ke 3. Saya hampiri memberikan salam duka. Saya rangkul, Pak Yoyo menangis tersedu. Saya pun ikut menyolatkan. Usai sholat, kami mengangkat jenazah ke dalam mobil pengantar jenasah. Pak Yoyo beserta putranya ikut dalam mobil jenazah menuju kota Garut. Sabar ya Pak Yoyo, selamat tinggal Ibu Lilis. Semoga Allah mengampuni dosa dan menerima amal ibadahnya.

Bambang Purwanto
SMP Taruna Bakti
NPA PGRI : 10012000091

Tinggalkan Balasan

1 komentar