Berfikir Positif itu SEHAT

Kesehatan125 Dilihat

Permasalahan pandemi COVID-19 sampai saat ini terus menjadi sorotan masyarakat,  salah satu yang ditunggu oleh  masyarakat adalah  vaksin ( walau menurut para ahli kedokteran dan ahli epidemiologi vaksin tidak menjamin masalah pandemi COVID-19 akan tuntas, yang utama tetap harus menjalankan Protokol Kesehatan dengan 3 M ; menggunaan masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak….Ingat Pesan Ibu by Padi Reborn..he..he).  Nah…akibat dari informasi yang belum jelas terkait vaksin ini ( khususnya keefektifan dan kehalalannya) ditambah sebagain besar masyarakat belum memahami tentang vaksin. Kondisi ini berpotensi  bagi masyarakat berfikir negatif (wah bahaya donk)….loh kok bisa…ya bisa  lah.he..he..terbukti di percakapan jejaring media sosial ada yang berpendapat “jangan -jangan vaksin yang disuntikkan nanti isinya air doank”, dst.

Berbicara tentang selalu berfikir negatif jadi ingat salah satu cerita  di Jepang. Konon dahulu kala  ada sebuah rumah tua yang sering disebut rumah seribu cermin (karena memang banyak cerminnya…kalo gak percaya hitung sendiri ya..he..he). Nah..suatu ketika ada seekor anjing kecil yang paling ceria dan lucu masuk ke rumah tua itu. Ia mengibaskan ekornya dengan begitu gembira, betapa kagetnya ketika ia melihat banyak anjing kecil di dalam rumah itu melakukan hal yang sama dengan dirinya. Anjing kecil itupun menjadi lebih bersemangat dan gembira, melompat-lompat seperti menari karena ia melihat semua anjing kecil yang ada dalam rumah tersebut melakukan hal yang sama dengan dirinya. Setelah puas,ia keluar dari rumah tersebut dengan hati yang gembira dan semangat yang semakin membara..he..he kata dia “Aku senang sekali bermain dalam rumah itu, suatu saat akau akan kembali lagi ke sana”.

Singkat cerita informasi tersebut sampai ke telinga anjing lainnya, banyak anjing yang percaya tetapi ada satu anjing besar yang tidak percaya. Dengan nada marah si anjing besar itu berteriak, ” Aku tdak percaya! Aku akan datang melihatnya sendiri!”.  Benar saja, dengan wajah garang dan mata melotot anjing tersebut masuk ke dalam rumah seribu cermin. Betapa kagetnya, ia melihat banyak anjing besar dengan wajah yang jelek dan mata melotot. Ia sangat marah karena tidak sesuai dengan cerita yang didengarnya dari anjing kecil sebelumnya. Dengan sangat kesal anjing besar itu keluar dari rumah seribu cermian tersebut sambil berkata ” Sial, didalam rumah tersebut malah banyak anjing besar yang jelek dan brengsek!”

Dari kisah diatas bisa kita ambil hikmahnya bahwa sumber masalah itu ada dalam diri kita sendiri ( pikiran kita). Salah satunya adalah pikiran negatif yang akan menyebabkan kita menjadi emosi, cemas,dan stress.

Lalu apa saja sih ciri-ciri jika sedang terjebak dalam pola pikiran negatif ?

Pertama ; Sering menyalahkan diri sendiri atas apapun yang terjadi pada kita. Makan tidak enak, tidur tidak nyenyak ( cape deh..)

Kedua ; Jika belum puas menyalahkan diri sendiri, maka akan menyalahkan orang lain dan bahkan lingkugan sekitar.Pokoknya semuanya salah…marah…”ini pasti gara-gara dia”..dst..( tambah cape deh...)

Ketiga ; Menjadi pribadi yang pesimis, kehilangan semangat dan akhirnya depresi (jangan sampe deh….)

Apa yang terjadi dalam tubuh  jika kita selalu berfikiran negatif. berdasarkan psychoneuroimmunology ?

Dimulai dari penolakan dalam diri kita terkait informasi yang masuk akan menjadi stressor. Tubuh akan merespon masuk ketahapan stres akut. Stimulus ini akan direspon oleh otak di 3 area yaitu korteks prefrontal, nucleus amigdala, dan hipokampus.  Terjadi sekresi hormon dopamin, adrenalin,noradrenalin, serotonin dan neuropeptide-s. Selanjutnya terjadi perubahan fisiologis tubuh berupa aktivasi saraf simpatis, peningkatan denyut jantung, peningkatan tekanan darah, peningkatan kelenjar keringat dan naiknya sekresi asam lambung, saat itu juga terjadi kegelisahan dan bad mood.  Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Silvia,dkk dalam jurnal Innovative Immunology tahun 2015 berjudul “Psychology Resillience and Immunity” menyimpulkan bahwa depresi,kecemasan,peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat mempengatuhi timbulnya penyakit dan imunosuspresi yang menimbulkan kerentanan pada individu. Immunisupresif, sistem kekebalan tubuh yang menurun memudahkan terjadinya infeksi terutama infeksi virus (  contohnya  COVID-19).

Kondisi diatas terjadi karena kita membiarkan pikiran kita mengelola segala sesuatu dengan cara pandang negatif sehingga pancaran diri kitapun menjadi negatif dan aura diripun menjadi redup alias tidak bercahaya.  Hmmm…kalau ini kita biarkan terus -terusan berfikir negatif...bisa gawat nih….jadi stress dan imun menurun akibatnya  sakit…wah rugi ini. So…yuuk  “Berfikir Positif  agar SEHAT”. 

 

Songket Palembang beraneka motif

Salah satunya kain Brokat

Mari selalu berfikir Positif

Agar kita selalu Sehat

 

Salam Sehat,Sukses dan Bahagia

BS

Palembang, 16 Desember 2020

Tinggalkan Balasan