Menghargai Kehidupan

KMAB, Puisi, YPTD29 Dilihat

Menghargai Kehidupan

 

Sabtu ini mengajakku menjadi melankolis

Bukan karena aku sendirian tanpa kawan

Lalu tetiba aku terisak menangis

Merenungkan lakon di panggung kehidupan

 

Engkau…

Bukanlah kekasih

Tetapi kau kukasihi karena menjadi bagian puzzle kehidupan yang menyerpih

 

Berbagi ruang di sela rima dan diksi

Dan untaian kata yang keluar dari hati

Hari demi hari tak henti

Seperti hadirnya surya pagi di jalan sunyi

 

Hingga ketiadaan menyeretmu tiba-tiba

Merenggutmu dengan paksa mengikutinya

Menyisakan rinai air mata

Yang melukis goresan kata sebagai tanda mata

 

Sekian waktu yang berlalu

Menjajarkan tabah dan ikhlas merelakanmu

Tak semudah itu mengubur rindu

Yang terkadang hadir bertamu

 

 

Kemudian…

Simpang siur kisah berhamburan

Menyemburkan kembalimu bukan saja dalam bayangan dan angan

Mencoba menghapus jejak kehilangan di ingatan

Menumbuhkan terputusnya harapan

 

Tetapi, mengapa semua sekarang tak lagi sama

Hatiku hampa, kesal dan kecewa

Sakit tak tertahankan yang kini terasa

Mematikan bulir-bulir asa di jiwa

Segalanya menjadi berbeda

 

Baiklah…

Kulampiaskan segala amarah di dada

Agar hatiku kembali pulih dan lega

Lalu mengambil pelajaran arti kehidupan

Dari dirimu yang tak menghargai dan pernah menyia-nyiakan kesempatan

 

 

# Written by Dewi Leyly

 

(Puisi ini terinspirasi dari  Ari Budiyanti)

 

Tinggalkan Balasan