Pil Itu Pahit Terasa

KMAB, Puisi, YPTD524 Dilihat

Pil Itu Pahit Terasa

pagi meninggalkan malam

dan mata ini belum terpejam

ada rasa yang belum teredam

menunggu waktu buatnya temaram

 

dalam bimbang yang tampak

ada yang tertolak

tangan terulur bak desak

sekedar tahu, membantu tak hendak

pada akhirnya mencipta retak

 

runtuh prasangka

dengan dialog terbuka

pupuk kepercayaan yang sempat terluka

selalu ada caramu menoreh suka

menyaput duka

 

cukup berarti walau sesaat

menguak jiwa yang mulai penat

membubung angan yang hampir berat

memercik api menghela semangat

terbetik pelik lalu sekarat

 

 

 

bimbang berganti gamang

menimbang-nimbang…

akankah berganti tembang

atau biarkan masa terentang

mengganti rembang dengan cerlang

 

saat keberanian menghampiri

tepis malu dan ragu diri

ungkap kejujuran yang terpungkiri

bayangmu berbalik dan lari

menggores perih

kecil namun dalam tak terperi

 

mungkin kau telah tau

akan ada ceracau

meledak seperti injak ranjau

memgaduk memurak sebelum mendesau

mengusap kusam ganti kilau

 

sedikit demi sedikit terpahat terbentuk

bak jamang melukis keluk

kikis kaku memeluk lekuk

memcipta lengkung bibir menepis rutuk

 

pagi ini menyimpan kerling bintang

setitik kerlip hiasi gelap membentang

coba pahami meski jeda panjang menghilang

selalu ada harga di setiap proses yang datang

tak ingin berkubah,

tiap kisah berharga bak kerongsang

 

ini tentang koma ( , )

menyaru seru ( ! )

juga cerita tanya ( ? )

yang membalut sayang terlarang

sebelum menjemput titik ( . )

 

# written by Dewi Leyly

 

Tinggalkan Balasan