Tapak yang Tiada Tampak
Rintiknya tetiba datang
Menghias teriknya siang
Yang menemani hati gamang
Lalu lintas yang lengang
Berubah jadi arena balap jalang
Kendaraan berlalu lalang
Memacu laju dengan berang
Satu dua menepi di pinggir jalan
Menyemat jas hujan
Laptop dalam tas juga diselamatkan
Ada yang berteduh sebagian
Di bawah rimbunnya dedaunan
Mendekapkan kedua tangan
Mengusir dingin yang mengusik badan
Di rimbunnya sengon alas
Nyanyian semesta terulas
Bersama rintik yang berubah deras
Bau tanah tersaput hujan semakin jelas
Melunakkan bongkah tanah yang keras
Daun-daun kering gugur lepas
Menanggalkan kehidupan yang berbatas
Di antara ramai dan sunyi
Yang silih berganti mewarna hari
Ada satu yang tak pernah pergi
Setia menemani…
Membersamai…
Menapak perjalanan kehidupan ini…
Sampai akhirnya nanti…
Kau.
# written by Dewi Leyly