Musuh Besar Penulis

Literasi21 Dilihat

Inilah Musuh Besar dalam Menulis

Membaca judul artikel ini nampaknya pembaca merasa penasaran sebab Menjadi seorang Penulis ternyata punya musuh besar yang utama yang harus dikalahkan. Untuk menjadi penulis  yang harus dilakukan adalah mengalahkan musuh . Musuh penulis bukanlah manusia atau makhluk hidup lain. Lalu apa musuh utama seorang penulis?  Ada dua musuh besar penulis yaitu rasa takut dan rasa malas yang muncul dalam diri penulis itu sendiri.

Rasa Takut

Rasa takut adalah musuh pertama seorang  penulis. Takut tulisannya jelek, takut dicela, takut tulisannya sudah basi, takut tidak dibaca, takut tidak dihargai dan takut lainnya . Hal ini yang menghambat kita dalam memulai sebuah tulisan. Padahal menulis itu mudah ,menulislah dengan simpel dan apa adanya,menulislah dari apa yang kita sukai dan kita kuasai. Jangan memaksa diri untuk menulis sesuatu yang tidak kita kuasai yang berlebihan diluar gaya menulis kita .hal itulah yang terkadang menimbulkan rasa takut bahwa tulisan kita tidak sebagus tulisan orang lain bahkan penulis hebat dan terkenal.

Rasa Malas

Musuh kedua Penulis adalah rasa malas. Malas karena tidak punya ide, malas karena banyak pekerjaan dan malas karena tidak ada mood dan alasan lainnya . Tidak ada keniatan untuk memulai menulis karena tidak mood. Setiap Penulis yang baik tentu tidak membutuhkan “mood” . Tidak ada alasan untuk tidak menulis karena tidak ada “mood”. Mood harus disingkirkan dari benak jika menghambat kerja otak dalam menulis.

Bayangkan anda seorang yang bekerja menghasilkan tulisan seperti Wartawan, kolumnis, dan redaktur majalah. Jika mengandalkan mood tentu karirnya akan tamat seketika. Rasa malas dan tidak mood harus dikalahkan dengan tekad dan niat untuk mulai menulis.

Kalahkan Musuh dengan Menulis

Dua musuh utama menulis akan terkalahkan dengan satu kata “Menulis”yah menulislah terus menerus bahwa menulis itu mudah tidaklah sulit , mulailah dengan cara yang mudah, tulislah apa yang kita sukai dan kita kuasai. Menulislah dengan simpel dan apa adanya dikandung maksud jadilah diri sendiri ketika menulis. Bagaimana caranya menemukan gaya menjadi diri sendiri ketika menulis ? tentunya dengan perbanyak menulis dan membaca mempelajari gaya tulisan orang lain atau copy the master . Jangan paksakan diri dengan menulis sesuatu yang berlebihan di luar gaya Anda

Menulislah apa yang kita sukai dan kita kuasai

Tuliskan sesuatu yang kita alami dan sukai. Fokus pada sesuatu yang kita senangi, akan menambah motivasi kita lebih baik.  Kalau suka traveling, tuliskan kisah perjalanan Anda. Tentu Anda akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang disukai. Tuturkan segala yang ada secara sederhana dengan cara Anda. Salah satu yang membuat seseorang tidak mampu menghasilkan tulisan yang baik adalah karena mencoba memasukkan kata atau kalimat yang membuat pembaca tidak paham pesan apa yang dimaksud dalam tulisan itu. Menulis itu untuk dibaca. Oleh karena itu, pesan dalam tulisan harus jelas dapat dipahami oleh pembaca. Jika menulis dengan kalimat yang tidak simpel, maka tujuan pesan Anda dalam tulisan tidak tersampaikan. Bahkan hanya membuat kening pembaca berkerut.

Menulislah seperti berbicara.

Ketika berbicara kepada teman, tentu tidak ada keinginan Anda menggelembungkan kata atau kalimat dengan bahasa yang berlebihan. Ketika berbicara kepada orang lain, tentu sedapat mungkin menggunakan bahasa yang dapat mudah dipahami, iya kan?

Bagi seorang pemula, mengapa Anda masih ragu menghasilkan draf tulisan yang pertama? Biarkan tulisan yang dihasilkan jelek, karena Anda masih punya banyak waktu untuk memperbaiki draf tersebut. Kalahkan rasa takut bahwa tulisan pertama kita jelek. Lebih baik menghasilkan tulisan yang buruk (dapat diperbaiki) daripada tidak menghasilkan sebuah tulisan (ini tidak dapat diperbaiki)

Mulailah menulis ,setiap hari menulis sehingga ada ide-ide yang kita bisa gali lebih lanjut. Yang jelas dalam menulis dilarang keras plagiat. Mengambil begitu saja karya orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Ini yang dilarang. Tapi kalau mengembangkan ide dari tulisan orang lain, sah-sah saja. Penulis yang baik biasanya adalah pengamat yang baik. Bagi yang suka mendengar atau kecerdasan audionya lebih, maka ketika mendengar sesuatu, maka siapkan catatan. Catat poin penting yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Atau pembicaraan direkam, kemudian barulah dituliskan. Banyak jalan menuju roma, banyak cara untuk menghasilkan karya

Kalahkan  musuh utama dalam menulis yaitu rasa takut dan rasa malas dengan menulis. Menulislah dengan simpel dan apa adanya, jangan takut tulisan jelek. Lebih baik tulisan  jelek daripada tidak menulis sama sekali karena Tulisan jelek bisa diperbaiki

 

ETIK NURINTO, S.Pd.SD

Guru SDN Pabuaran

Kecamatan Bantarbolang

Kabupaten Pemalang

Tinggalkan Balasan

2 komentar