Rasa bahagia terkadang membuat seseorang lupa akan dirinya. Rasa tanggungjawab juga bisa membuat seseorang abai dengan apa yang dilakukannya. Terkait rencana terkadang yang kelihatannya sukses ternyata ada yang membuat kesuksesan itu cacat hanya dikarenakan ketelitian yang diabaikan.
Dikarenakan ingin terlaksananya sebuah acara maka terkadang ada yang terlupa untuk mencek, siapa saja diantara kawan-kawannya yang belum diajak.
Bahkan terkadang keluarga sendiri juga lupa diajak dikarenakan alasan lupa.
Ini kisahnya nyata yang mana ada satu kelas yang berencana mengadakan family gathering. Tidak tahu siapakah adminnya sebuah group yang baru dibuat. Setelah acara selesai ternyata ada beberapa orang tua yang belum di invite ke dalam group.
Orang tua tersebut tentunya bertanya-tanya, sembari melihat apakah ada infonya di group sekolah. Ternyata infonya tidak ada.
Para orang tua yang tidak tahu akan info ini tentunya mencari info kepada orang tua yang memposting fhoto-fhoto ke group. “Ini acara apa dan kapan dirapatkan?
Dengan santainya orang tua murid lain itu menjelaskan kalau acaranya telah terlaksana dan rapatnya di belakang dinding.
Maksudnya apa ya? ” Kata orang tua yang tidak tahu akan hal itu.
Keheranan dan rasa kecewa tentunya hadir saat itu. Mungkin rasa kesal juga hadir saat itu. Merasa tidak dianggap adalah perasaan awal yang muncul pertama sekali pada orang tua itu.
Namun apakah orang tua itu akan larut dengan rasa yang hadir dalam hatinya?
Jika dibiarkan berlama-lama maka rasa itu akan menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Sebagai kawan saya hanya bisa menasehati. “Sudahlah, kita berpikiran positif saja… Mungkin mereka lupa atau mungkin mereka tidak punya nomor hp kita.
Akhirnya orang tua itu, mengambil nafas dan dihempaskannya dengan pelan. Berulang mereka lakukan itu. Sehingga akhirnya mereka bisa tersenyum dan bilang ” Ya … Sudahlah, semua terjadi atas izin_Nya jadi kita kembalikan lagi kepada_Nya.
Itulah akibat dari sebuah tanggung jawab. Jika kita tidak teliti dan menganggap itu hal biasa. Maka akan ada yang akan kecewa. Kita tidak tahu seberapa kecewanya mereka. Akankah kita bisa memastikan mereka kecewa hanya sebentar saja? Atau akan menjadikan momok yang menjadi pikiran oleh mereka?
Entahlah… Yang pasti untuk diri kita pribadi. Jika ada amanah untuk membuat group maka pastikanlah terlebih dahulu kalau kawan-kawanmu sudah masuk group semuanya.
Rasa kecewa akan hadir jika ada yang tidak sesuai dengan ingin kita. Atau ketidaksiapan kita akan hadirnya rasa itu.
Sepahit apapun, akan selalu ada hikmah positif dibalik semua kejadian. Maka jangan terlalu dipikirkan karena segala sesuatu terjadi atas izin_Nya.
Jika semua yang terjadi adalah atas izin_Nya, patutkah kita menghadirkan rasa kecewa pada diri kita akan apa yang telah terjadi?
Nikmatilah… Jalani… Semua akan berakhir dengan indah.
Sabar dan tersenyumlah!