Menduaku di Malam Minggu

Literasi9 Dilihat

Malam Minggu puluhan tahun silam adalah malam yang paling ditunggu-tunggu remaja. Minimnya alat komunikasi dan kesibukan sekolah membuat remaja sangat menantikan kehadiran malam Minggu. Di samping kesibukan ternyata faktor ketersediaan alat transportasi juga tidak bisa dilupakan. Bahkan muncul istilah wakuncar yang kala itu diartikan sebagai waktu mengunjungi pacar.

Kenangan itu sudah berlalu dan masih terpatri disanubari akan indahnya komunikasi yang terjalin. Waktu yang benar-benar dimanfaatkan untuk menjalin komunikasi dan saling mengenal lebih mendalam. Suasana itu semakin menghilang dari kehidupan ini. Lupakan terlebih dahulu kondisi pandemi, namun kita menilik waktu sebelum pandemi.

Remaja tidak lagi menantikan malam minggu untuk bertemu dengan orang yang spesial di hatinya. Remaja saat ini mengandalkan alat komunikasi yang semakin canggih. Kapanpun mereka akan mengobrol lebih leluasa, tidak musti menunggu malam minggu. Waktu untuk bertemupun juga lebih mudah dengan semakin banyaknya alat transportasi. Alat transportasi pribadi maupun umum bahkan ojek online sangat mudah ditemui.

Kemudahan komunikasi ternyata tidak hanya untuk mereka yang baru kasmaran. Belakangan karena kondisi pandemi, alat komunikasi menjadi senjata ampuh. Pembelajaran jarak jauh hampir semuanya berbasis alat komunikasi baik menggunakan perangkat laptop/PC sampai dengan HP/gawai. Beragam manfaat bisa kita gunakan dalam kondisi pandemi antara guru dan peserta didik.

Komunikasi yang terjalin dalam PJJ sebagian besar berbentuk chat untuk komunikasi awal. Komunikasi sebagai bentuk penyampaian informasi platfom yang akan digunakan berikutnya. Komunikasi awal yang lazim digunakan adalah chat Whatsapp, Line,Telegram, telp bagi anak yang HPnya belum memiliki aplikasis media sosial.

Sementara untuk melengkapi  pembelajaran selanjutanya guru akan menyampaikan melalui media youtube, google classroom bahkan video conference.  Hikmah dibalik musibah ini sangat bermanfaat untuk perkembangan kompetensi guru dan peserta didik, bahkan orang tua.

Video conference bukan lagi sebuah hal yang mewah, masih ingat dibenak kita sebelum pandemi orang melakukan video conference itu keren sekali. Panggilan video ini biasanya dilakukan diantara pejabat dengan pejabat dari luar negeri dalam sebuah acara yang dianggap mendesak dan tidak memungkinkan untuk bertemu tatap muka. Namun pada saat pandemi ini pertemuan melalui kegiatan virtual merupakan sebuah kebutuhan.

Seperti halnya yang saya lakukan malam ini. Entah karena mengapa ada dua jadwal zoom dengan waktu yang bersamaan dan keduanya hal yang sangat penting. Sepanjang hari di hari Sabtu tanggal 06 Februari 2021 memikirkan bagaimana caranya bisa mengikuti dua buah kegiatan virtual.

Kalaupun dua hal dilakukan secara bersamaan dengan menggunakan dua buah alat, acara akan dapat diikuti, tapi apakah materi yang diperoleh akan maksimal. Sebuah dilema yang mengganggu sampai dengan jam pelaksanaan kegiatan. Kedua kegiatan tersebut adalah rapat koordinasi dengan pengurus MGBK SMP DKI Jakarta dan Sharing tentang AKM dari bapak DR. Bagus Hary Prakoso, M.A.

Terpaksa malam mingguku diri ini mendua, segenap daya dikerahkan untuk mampu menyerap dari dua buah kegiatan yang berbeda temanya.  MGBK SMP DKI Jakarta mendapatkan mandat dari kepala Dinas Pendidikan ibu Nahdiana, M.Pd. Kasie Kurikulum dan penilaian bapak Ali Mukodas, M.Pd secara pribadi menyampaikan kepada ketua MGBK SMP DKI Jakarta bapak Mujiyatna, M.Pd untuk membahas mandat dari ibu kadis.

Penunjukkan secara mendadak ini membuat pengurus MGBK harus segera bertindak. Kesepakatan dikusi pengurus inti kegiatan koordinasi akan dilaksanakan pada hari Sabtu malam Minggu, tanggal 06 Februari. Tanpa diduga ternyata di grup WA omjay juga menyampaikan undangan zoom dengan waktu yang bersamaan dengan kegiatan koordinasi MGBK.

Apa boleh buat ku lalui malam mingguku dengan memasang telinga semaksimal yang bisa di setel. Bukan hanya telinga yang dibuka lebar-lebar namun berusaha menjadi gelas kosong, berharap semakin banyak informasi yang mampu diserap.

Kegiatan koordinasi pengurus MGBK SMP DKI Jakarta

Hasil coretan dari kedua kegiatan yang bentrokpun ternyata tidak mengecewakan juga. Alhamdulillah walaupun kata suami makin Jelita (jelang lima puluh tahun), semangat untuk menggali informasi ternyata tidak kalah sama yang muda.

Resume dari kegiatan koordinasi MGBK diantaranya:

  1. Tema kegiatan optimalisasi peran guru BK SMP Negeri dan Swasta di masa pandemi Covid-19.
  2. Tersusunnya rundown acara dan pengisi acaranya

No

Waktu

Acara

Petugas

1 13.00 -13.10 Penyiapan/sapaan peserta Dra. Eka Mulat
2 13.10 – 13.15 Pembukaan MC Juni, S.Pd
3 13.15 – 13.20 Lagu Indonesia Raya

Lagu Mars Peduli Siswa

Operator

Heni, S.Pd

4 13.20 – 13.30 Doa Drs. Tri Busono
5 13.30 – 13.40 Sambutan ketua MGBK SMP DKI Jakarta Mujiyatna, M.Pd
6 13.40 – 13.50 Sambutan ketua IBKS Dra. Tutik S, M.Si. Kons
7 13.50 – 14.20 Sambutan kepala Dinas Pendidikan Nahdiana, M.Pd
8 14.20 – 14.50 Sambutan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
9 14.50 – 15.30 Optimalisasi guru BK Prof. Dr. Uman Suherman
10 15.30 – 15.40 Tanya jawab Moderator Thya, S.Pd
11 15.40 – 15.45 Penutup MC
  1. Rencana kerja

Ketua MGBK berperan dalam mengkoordinasikan kegiatan dari persiapan sampai dengan pasca kegiatan.  Pengurus yang berperan dalam menyiapkan administrasi sebelum acara dilaksanakan adalah bagian kesekretariatan yang terdiri dari Dra. Endang Sukesih dan Heni Purwaningsih, S.Pd.  Dokumentasi kegiatan di hari pelaksanaan bertanggung jawab untuk membuat dokumentasi kegiatan diamanahkan kepada Kholik, S.Pd.  Koordinator host yang mengatur kelancaran jalannya zoom dipercayakan kepada Nia Yuniarsih, M.Pd.

Kerjasama dari semua pengurus baik yang terlibat langsung di dalam kegiatan hari pelaksanaan maupun dibalik layar akan membuat acara sukses. Nama MGBK SMP yang sudah menorehkan hasil yang memuaskan pada dua acara sebelumnya akan semakin harus namanya apabila kegiatan bisa dilaksanakan dengan baik.

  1. Pembahasan

Pembahasan masalah lebih kepada tata cara mengundang guru BK SMP Negeri dan Swasta di DKI Jakarta. Ketua wilayah mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan flyer kegiatan kepada guru BK di wilayahnya. Pada akhirnya akan ada surat resmi dari dinas pendidikan yang ditujukan kepada kepala sekolah agar mendelegasikan guru BKnya.

Narasumber dan seorang backpacker

Coret-coretan Ngopi Starbak bersama bapak Bagus Hary Prakoso. Sebuah ajang ngobrol pakai internet smart berkarakter dan barokah (ngopi starbak) tentang asesmen dan pembelajaran dalam An-AKM.    Kegiatan ngopi starbak diawali dengan penyebaran angket tentang pemahaman AKM, ternyata  30% guru menjawab benar.  Pertanyaan tentang bentuk dan jumlah soal ternyata 43% menjawab benar. Apalagi pada saat ada pertanyaan tentang Hots yang mampu menjawab soal dengan benar hanya 6 %.

Dari sepuluh pertanyaan yang ditanyakan dalam angket ternyata jawaban dari semua rata-rata dibawah 50%. Berdasarkan data ini maka diperlukan pemahaman secara komprehensif dan memahami kerangka dan karakter AKM.

Latar belakang sebagai backpacker semakin mengasah pak bagus dalam menulis. Kegiatan bukan murni jalan-jalan namun sebagai bonus pada saat menjadi narasumber dalam berbagai acara. Kemampuan untuk tampil dalam acara konfensi bahkan tingkat internasional ada hubungannya dengan kemampuan menulis. Kepiawaian dalam menulis dipastikan budaya membaca sangat tertanam dalam diri sanubari.

AKM bukan hanya faktor kognitif yang digali namun juga sosio-emosional bahkan lingkungan belajar. Fenomena di masyarakat yang berkembang mengenai AKM

  1. Mindset yang terbayang adalah pengganti UN
  2. Sebagian memiliki kecemasan karena ingin tampil/hasil sempurna, namun ada juga yang santai dengan alasan tidak digunakan untuk kelulusan dan tidak untuk semua siswa
  3. Fokus pembuatan soal
  4. Fokus AKM untuk siswa, padahal guru sendiri belum memahami konsep dan praktisnya AKM.
  5. Fokus ke penilaian jarang yang menyentuh bagaimana proses pembelajaran
  6. Mempersiapkan pelatihan HOTS
  7. Melakukan try out AKM kurang pas karena materi akan menyeluruh
  8. Menyelenggarakan Bimbel bukan hal yang menjadi orientasi lagi.
  9. Bagaimana reformasi pembelajaran?

Latihan berpikir kritis bisa dilakukan melalui:

  1. Mengajukan pertanyaan
  2. Mendorong pengambilan keputusan
  3. Bekerja dalam kelompok
  4. Mengabungkan sudut pandang yang berbeda
  5. Hubungkan berbagai ide
  6. Menginspirasi kreatifitas
  7. Brainstorming menggali pikiran atau pendapat

 

Asesmen Nasional 2021-AKM merupakan pemetaan mutu pendidikan pada satuan sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar dan menengah.  Mutu yang diukur meliputi tiga instrumen yaitu (1) AKM mengukur literasi membaca dan numerasi, (2) Survei karakter (SK) mengukur sikap, kebiasaan, nilai-nilai sebagai hasil belajar non kognitif, (3) Survei lingkungan belajar (SLB) mengukur kualitas pembelajaran dan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran.

Oleh Heni Purwaningsih

Lomba Blog PGRI, Menulis di Blog Jadi Buku

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan